Kebakaran Hutan 17 Provinsi di Turki, Tercatat 4 Korban Tewas dan Penyebab Masih Diselidiki

- 31 Juli 2021, 06:31 WIB
Kejadian nahas kebakaran hutan terjadi di 17 provinsi di Turki, bahkan tercatat 4 korban tewas dan penyebab masih diselidiki.
Kejadian nahas kebakaran hutan terjadi di 17 provinsi di Turki, bahkan tercatat 4 korban tewas dan penyebab masih diselidiki. /Kaan Soyturk/REUTERS

PR PANGANDARAN - Kasus kebakaran hutan yang melahap sebagian Turki telah memasuki hari ketiga dengan korban tewas meningkat menjadi empat orang.

Diketahui masuk hari ketiga kebakaran hutan di pantai selatan Turki, petugas pemadam kebakaran terus berjuang melawan kobaran api sambil melakukan evakuasi puluhan desa dan beberapa hotel, lapor Reuters.

Dalam detailnya, tercatat lebih dari 60 kebakaran hutan telah terjadi di 17 provinsi di pantai Aegean dan Mediterania Turki minggu ini, kata para pejabat.

Baca Juga: Jadwal Olimpiade Tokyo 2020 Hari Ini, Sprinter Zohri Target di Bawah 10 Detik

Menteri Kehutanan mengatakan kebakaran hutan berkobar di enam provinsi, dan para pejabat telah berjanji untuk menyelidiki siapa pun yang ditemukan bertanggung jawab atas kebakaran hutan tersebut.

Desa-desa dan beberapa hotel telah dievakuasi di daerah-daerah yang populer dengan turis, dan tayangan TV menunjukkan orang-orang melarikan diri melintasi ladang ketika mereka menyaksikan kebakaran di dekat rumah mereka.

Menteri Kehutanan, Bekir Pakdemirli mengatakan kebakaran masih berkobar di enam provinsi, termasuk kawasan resor Mediterania Antalya dan provinsi resor Aegean Mugla.

"Kami berharap untuk mengatasi beberapa kebakaran pada pagi ini, tetapi sementara kami mengatakan dengan hati-hati bahwa mereka membaik, kami masih tidak dapat mengatakan mereka terkendali," katanya.

Baca Juga: Ada Lonjakan Covid-19, Sri Lanka Putuskan Akhiri Kebijakan Work From Home

Petugas pemadam kebakaran di darat dan di helikopter memerangi kobaran api yang menewaskan tiga orang di Manavgat, 75 kilometer sebelah timur resor Mediterania Antalya.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Middle East Monitor


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x