Dengan platform mRNA, cara kerja vaksin itu adalah merangsang sel-B dari sistem kekebalan yang membuat antibodi.
Uji klinis fase I dilakukan pada Juni 2018, hasil ujinya selesai pada 31 Desember 2020 dan berhasil merangsang produksi sel ilmu untuk menghasilkan antibodi melawan virus.
Baca Juga: Lagi-lagi Jungkook BTS Bantu Brand Kecil Tumbuh Karena Ulahnya
“Penelitian ini menunjukkan bahw akonsep baru vaksin untuk HIV dapat juga diterapkan bagi penyakit lain yang mematikan,” ujar Profesor Imunologi Scripps Research, William Schief.
Sementara itu kandidat vaksin HIV kedua yang dikembangkan The Jenner Institute dan Oxford menggunakan platform Adenovirus.
Dengan cara kerja merangsang produksi sel-T yakni penghancur sel tubuh yang terinfeksi Covid-19, kandidat vaksin HIV ini melalui uji klinis pada Juli 2021, diperkirakan selesai pada April 2022.
Adapun tantangan penelitian vaksin HIV adalah sebagai berikut:
1. Ada kurang lebih 80 ribu varian HIV.
2. Rendahnya investasi global untuk penelitian vaksin.
3. HIV bermutasi dengan cepat.***
Artikel Rekomendasi