Kendaraan Meledak, Pilot AU Afghanistan Tewas dalam Serangan Bom Taliban di Kabul

- 8 Agustus 2021, 09:40 WIB
Ilustrasi mobil meledak dalam serangan bom Taliban di Kabul.
Ilustrasi mobil meledak dalam serangan bom Taliban di Kabul. /STRINGER/REUTERS

Para pejabat AS dan Afghanistan percaya itu adalah upaya yang disengaja untuk menghancurkan korps pilot militer yang dilatih AS dan NATO di Afghanistan saat pertempuran meningkat di seluruh negeri.

Taliban - yang tidak memiliki angkatan udara - ingin menyamakan kedudukan saat mereka menekan serangan darat besar-besaran yang telah membuat mereka dengan cepat merebut wilayah sejak Mei.

Baca Juga: Wenny Ariani 'Tertampar' Pernyataan Rezky Aditya yang Inginkan Anak Perempuan: Dia Tahu Sudah Punya

Didorong oleh pengumuman Washington bahwa mereka mengakhiri misi militernya pada akhir Agustus, Taliban telah meluncurkan serangan militer di seluruh negeri yang telah mendapatkan momentum dalam beberapa hari terakhir.

Pada hari Jumat pemberontak merebut ibukota provinsi pertama mereka dalam beberapa tahun ketika mereka menguasai Zaranj, di perbatasan dengan Iran di provinsi Nimroz selatan Afghanistan.

Ketika Taliban mengawasi kota-kota lain, Angkatan Udara Afghanistan telah memainkan peran penting dalam menahan mereka.

Baca Juga: Beda Nasib dari Greysia dan Apriyani, Taufik Hidayat Akui Tak Diapresiasi Meski Juara Olimpiade

Kematian Azimi terjadi hanya beberapa hari setelah Inspektur Jenderal Khusus untuk Rekonstruksi Afghanistan (SIGAR), dalam sebuah laporan kepada Kongres AS, mengatakan penargetan pilot yang dirinci oleh Reuters adalah "perkembangan yang mengkhawatirkan" lainnya bagi Angkatan Udara Afghanistan karena terhuyung-huyung dari lonjakan. 

Dalam laporan triwulanannya yang mencakup periode tiga bulan hingga Juni, SIGAR menggambarkan angkatan udara semakin tertekan dan menjadi kurang siap untuk bertempur.

Armada helikopter UH-60 Black Hawk-nya memiliki tingkat kesiapan 39 persen pada bulan Juni, sekitar setengah dari tingkat kesiapan April dan Mei.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah