Soal Politisasi Asal Usul Covid-19, Cendekiawan Kamboja Ini Minta WHO Selidiki Seluruh Lab Biologi di Dunia

- 16 Agustus 2021, 21:20 WIB
Soal politisasi asal-usul Covid-19, cendekiawan asal Kamboja meminta WHO selidiki seluruh laboratorium biologi seluruh dunia.
Soal politisasi asal-usul Covid-19, cendekiawan asal Kamboja meminta WHO selidiki seluruh laboratorium biologi seluruh dunia. /Pixabay

PR PANGANDARAN - Seorang cendekiawan terkemuka di Kamboja telah menyerukan politisasi asal usul Covid-19 harus berakhir, bahkan studi menyeluruh harus diperluas ke berbagai laboratorium biologi di negara lain di mana awal kasus terdeteksi.

Melansir Phnom Penh Post, cendekiawan yang juga direktur jenderal Institut Hubungan Internasional di Akademi Kerajaan Kamboja, Kin Phea mengatakan bahwa penelusuran asal usul Covid-19 adalah masalah ilmiah yang serius, sehingga segala bentuk politisasi yang ada harus berakhir.

“Seharusnya (penelusuran asal usul Covid-19) dilakukan di pangkalan rahasia dan laboratorium biologi lainnya di seluruh dunia di mana kasus awal Covid-19 ditemukan,” kata cendekiawan asal Kamboja itu, seraya menambahkan bahwa politisasi menyalahkan asal usul virus telah terjadi sejak awal Pandemi, tetapi hanya ditargetkan ke Pemerintah China.

Baca Juga: Syakir Daulay Peluk Kakaknya Usai Heboh 'Alvin Faiz Nikahi Henny Rahman': Semuanya Udah Skenario....

Namun begitu, Phea menyebut sejak awal, Amerika Serikat gagal mengelola pandemi, terbukti dengan mereka mengabaikan kerja keras para ilmuwan dan menggunakan sarana intelijen untuk melakukan penelusuran asal usul Covid-19 yang lengkap dengan politisasi 'teori kebocoran lab'

Kemudian, Phea membeberkan pada Februari 2021, tim ahli gabungan dari China dan Organisasi Kesehatan Dunia mengunjungi Institut Virologi Wuhan dan melakukan pertukaran mendalam dan jujur ​​dengan para ahli di sana.

Bahkan, anggota tim ahli gabungan sangat memuji keterbukaan dan transparansi institut, dan mencapai kesimpulan bahwa kebocoran laboratorium sangat tidak mungkin.

Baca Juga: Alvin Faiz Akui Dekati Henny Rahman Sejak Awal Juni: Status Gw Masuk Talak dan...

Untuk itu, Phea menilai upaya yang sungguh-sungguh China telah mengendalikan epidemi, termasuk ikut aktif bekerja sama dengan negara-negara di seluruh dunia untuk memerangi Covid-19 tersebut.

"Wajar bagi semua pihak untuk menghormati fakta dan ilmu pengetahuan, dan bersama-sama menolak manipulasi politik fitnah dengan dalih penelusuran asal, sehingga menciptakan lingkungan yang menguntungkan bagi kerja sama global penelusuran asal dan solidaritas dalam memerangi epidemi," katanya.

Adapun berkaitan rencana WHO untuk studi fase kedua tentang asal-usul Covid-19 diajukan secara sepihak oleh Sekretariat WHO tanpa persetujuan semua negara anggota.

Sehingga sampai sekarang, 70 negara telah menyuarakan menolak politisasi asal usul Covid-19 dan menekankan pentingnya menegakkan laporan studi bersama China-WHO dengan mengirimkan surat dan mengeluarkan pernyataan kepada direktur jenderal WHO.

Pada 2 Agustus, lebih dari 300 partai politik, masyarakat sosial dan lembaga think tank di lebih dari 100 negara dan wilayah menentang politisasi masalah ini dalam pernyataan bersama yang dikirim ke Sekretariat WHO.

“Menangani kekacauan di kawasan dan dunia yang disebabkan oleh Covid-19 bukanlah tanggung jawab satu negara. Upaya, tindakan, dan tindakan kolektif sangat penting untuk memerangi pandemi ini secara efektif dan untuk mencapai pemulihan sosial-ekonomi serta meningkatkan kemitraan. untuk pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif,” katanya.

Sementara itu, mengakhiri pernyataan, Phea mengatakan China telah memainkan peran penting dalam memerangi Covid-19 dan membantu negara lain membangun kembali ekonomi mereka selama pandemi.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: CCTV


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah