Gelar 'Mercusuar HAM' AS Rusak di Afghanistan, Video Pesawat Dikepung Rakyat Ini Jadi Ironi

- 19 Agustus 2021, 20:20 WIB
Beredar foto viral yang menampilkan lebih dari 600 warga Afghanistan menumpangi pesawat militer AS untuk kabur dari negaranya pasca Taliban mengambil alih.
Beredar foto viral yang menampilkan lebih dari 600 warga Afghanistan menumpangi pesawat militer AS untuk kabur dari negaranya pasca Taliban mengambil alih. /Dok. Reuters

Dalam rekaman video pesawat C-17 yang lepas landas, terlihat massa mengelilinginya saat meluncur di landasan pacu di Bandara Internasional Hamid Karzai, sedangkan video lain menunjukkan setidaknya satu orang jatuh setelah lepas landas tersebut.

Bahkan, pakar China itu menilai pasukan AS tidak memiliki pertimbangan kemanusiaan yang mendasar bagi rakyat Afghanistan, seperti terlihat dalam video saat awak pesawat tidak repot-repot berhenti untuk membersihkan jalan dan memastikan keselamatan orang.

Baca Juga: Sinopharm Akui Kembangkan Vaksin Covid-19 Khusus Lawan Varian Delta, Begini Penjelasannya

"Mengapa mereka masih lepas landas saat mengetahui orang-orang berpegangan pada roda pendarat? Nyawa manusia tidak berarti apa-apa bagi AS...SAD!" seorang netizen memposting di Sina Weibo mirip Twitter China.

"AS tidak memiliki simpati dan kesabaran untuk orang. Mereka hanya memiliki simpati dan kesabaran untuk uang dan kepentingan mereka," kata netizen lain.

Lü mengatakan gambar-gambar itu, yang diduga menunjukkan orang-orang yang jatuh dari pesawat, mengingatkannya pada gambar-gambar yang diambil selama serangan teroris 11 September terhadap orang-orang yang jatuh dari gedung World Trade Center.

"Melihat foto-foto ini, apa perbedaan antara AS dan teroris?" kata Lu.

Baca Juga: Ahmad Dhani Sempat Disangka Gay Gegara Punya Hobi Satu Ini: Aku Suka Aja, kan Bagian Seni juga

Senada dengan pakar Lu Xiang, seorang Profesor di Institut Hubungan Internasional di Universitas Luar Negeri China, Li Haidong menilai apa yang disebut hak asasi manusia bagi AS adalah sesuatu yang dapat ditinggalkan kapan saja ketika gagal memenuhi tuntutan mereka, demikian dikatakan kepada Global Times pada Rabu, 18 Agustus 2021.

"AS membual tentang bantuan untuk membangun kembali Afghanistan dengan demokrasi ketika mereka memasuki negara itu, tetapi pada kenyataannya, mereka hanya membawa perang dan bencana. Dan lihat bagaimana mereka berperilaku ketika mereka mundur! Sungguh ironi besar dengan membual mereka sebagai mercusuar bagi hak asasi manusia," pungkas Li***.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Global Times


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah