China Kecam Biden Soal Afghanistan, Sebut 'Peran AS di Negara Konflik Bukan Membangun Bangsa'

- 19 Agustus 2021, 21:10 WIB
China melalui jubir Kemenlu mengecam Joe Biden soal Afghanistan, bahwa peran AS di negara konflik bukan membangun bangsa.
China melalui jubir Kemenlu mengecam Joe Biden soal Afghanistan, bahwa peran AS di negara konflik bukan membangun bangsa. /Reuters/Carlos Garcia Rawlins/

PR PANGANDARAN - Pemerintah China melalui juru bicara Kementerian Luar Negeri Hua Chunying menyampaikan tanggapan atas pernyataan Presiden AS, Joe Biden yang mengklaim penarikan pasukan AS dari Afghanistan adalah tindakan tepat.

Hua Chunying yang mewakili Pemerintah China mengecam AS yang menyatakan klaim itu, bahwa penarikan pasukan AS dari Afghanistan hanya meninggalkan kekacauan.

Bahkan, China dengan frontal menyebut peran AS untuk daerah konflik hanya berakhir pada kehancuran.

"Presiden AS [Joe] Biden mengatakan misi AS di Afghanistan tidak pernah seharusnya membangun bangsa, dan itu benar," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying mengecam AS karena meninggalkan turbulensi dan kekacauan ke mana pun ia pergi.

"Peran AS terletak pada kehancuran, bukan konstruksi," tambahnya.

Baca Juga: Sinopharm Akui Kembangkan Vaksin Covid-19 Khusus Lawan Varian Delta, Begini Penjelasannya

Sebagai informasi, Joe Biden pada awal pekan ini menyampaikan pidato yang mengatakan bahwa Taliban telah datang jauh lebih cepat daripada yang diperkirakan setelah pasukan AS mundur, tetapi ia berdiri "tepat di belakang" keputusannya untuk menarik pasukan AS dari Afghanistan.

Di tengah suasana kacau di Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, orang-orang mengerumuni pesawat dan mati-matian mencoba berpegangan pada pesawat pasukan AS saat lepas landas.

Bahkan, video itu menunjukkan apa yang tampak seperti orang jatuh saat pesawat naik, sehingga sontak mengejutkan orang-orang dari seluruh dunia.

Baca Juga: Ahmad Dhani Sempat Disangka Gay Gegara Punya Hobi Satu Ini: Aku Suka Aja, kan Bagian Seni juga

"Sangat menyedihkan melihat kekacauan yang menghancurkan di bandara Kabul dalam beberapa hari terakhir tampak begitu akrab," kata Hua pada konferensi pers rutin Selasa.

"AS memulai perang di Afghanistan atas nama memerangi terorisme. Tapi apakah itu menang? Dalam 20 tahun terakhir, jumlah kelompok teror di negara itu telah meningkat dari satu digit menjadi lebih dari 20, dengan lebih dari 100.000 orang Afghanistan. terbunuh atau terluka dan lebih dari 10 juta orang mengungsi. Apakah AS telah membawa perdamaian ke kawasan ini?" Hua bertanya.

Untuk itu, China berharap AS dapat secara serius merenungkan penggunaan kekuatan dan intervensi militernya dan berhenti mencampuri urusan internal negara lain dengan kedok demokrasi dan hak asasi manusia, serta merusak perdamaian dan stabilitas negara lain.

Baca Juga: Gelar 'Mercusuar HAM' AS Rusak di Afghanistan, Video Pesawat Dikepung Rakyat Ini Jadi Ironi

Sebagai tetangga terbesar Afghanistan, China selalu menghormati kedaulatan, kemerdekaan dan integritas teritorial Afghanistan, mematuhi non-intervensi dalam urusan internal Afghanistan dan mengejar kebijakan bersahabat terhadap seluruh rakyat Afghanistan, kata Hua.

Kemudian, Hua menyebut China selalu memainkan peran konstruktif dalam mempromosikan solusi politik untuk masalah Afghanistan dan memelihara kontak dan komunikasi dengan Taliban Afghanistan dan pihak lain atas dasar penghormatan penuh terhadap kedaulatan negara dan keinginan berbagai faksi di Afghanistan

Selain itu, Hua mencatat bahwa China mendorong Taliban Afghanistan untuk mengikuti kebijakan agama yang moderat, bekerja pada pembangunan struktur politik yang inklusif dan mengejar kebijakan luar negeri yang damai dan bersahabat, terutama dengan negara-negara tetangga.

"Kami berharap Taliban Afghanistan akan membuat terobosan bersih dengan semua organisasi teroris termasuk Gerakan Islam Turkestan Timur (ETIM) untuk mencegah Afghanistan menjadi tempat berkumpulnya pasukan teroris dan ekstremis lagi," tambah Hua.

Baca Juga: Lesti Kejora dan Rizky Billar Menikah di Bulan Pantangan, Nyai Ratu Kidul: Semoga Jauh dari Marabahaya

Menanggapi penarikan personel kedutaan dan warga negara asing di tengah pergolakan, Hua mendesak departemen terkait untuk mengambil tindakan yang tepat untuk memastikan stabilitas di Afghanistan untuk melindungi keselamatan dan hak-hak sah rakyatnya dan warga negara asing dan memberikan kenyamanan yang diperlukan agar evakuasi dapat dihindari korban.

Sementara itu, penasihat Negara dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi berbicara dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken melalui panggilan telepon, yang mana panggilan telepon itu dilakukan atas permintaan pihak AS.

Dalam panggilan itu, Wang menyebut penarikan AS yang tergesa-gesa dari Afghanistan telah menyebabkan dampak buruk yang parah dan tidak akan bertanggung jawab jika terus menimbulkan masalah baru, sehingga China bersedia berkoordinasi dengan AS atas dasar saling menghormati.

Namun begitu, Wang menguraikan posisi China pada situasi di Afghanistan, mengatakan bahwa fakta sekali lagi membuktikan bahwa sulit untuk mendapatkan pijakan di negara dengan sejarah, budaya dan kondisi nasional yang sama sekali berbeda dengan meniru model asing secara mekanis.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Global Times


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah