PR PANGANDARAN - Sejumlah ilmuwan dunia memperingatkan kemungkinanan bahaya serius dari varian Covid-19 asal Afrika Selatan yang bisa lebih menular daripada mutasi lain dan mungkin memiliki potensi menghindari manfaat vaksinasi.
Adapun varian Covid-19 asal Afrika Selatan ini bernama Strain C.1.2 yang pertama kali diidentifikasi oleh para ilmuwan pada Mei dan sejak itu ditemukan di Inggris, China, Republik Demokratik Kongo, Mauritius, Selandia Baru, Portugal, dan Swiss.
Lebih lanjut, varian Covid-19 asal Afrika Selatan ini pun telah dikaitkan dengan 'peningkatan penularan'dengan lebih banyak mutasi dari virus asli yang pertama kali terlihat di Wuhan, China.
Menurut para ilmuwan di Institut Nasional untuk Penyakit Menular Afrika Selatan dan Platform Inovasi dan Sekuensing Penelitian KwaZulu-Natal, galur C.1.2 memiliki tingkat mutasi sekitar 41,8 mutasi per tahun.
Singkatnya, varian Covid-19 asal Afrika Selatan ini hampir dua kali lipat tingkat mutasi global saat ini yang terlihat di Variant of Concern (VOC) lainnya hingga saat ini.
Selanjutnya, para peneliti menemukan peningkatan bulanan dalam jumlah genom C.1.2 di Afrika Selatan, meningkat dari 0,2 persen pada Mei menjadi 1,6 persen pada Juni dan 2,0 persen pada Juli.
Varian Alfa, Beta, dan Gamma juga menunjukkan peningkatan yang konsisten dalam waktu singkat.
Para ilmuwan juga menemukan 14 mutasi pada hampir 50 persen varian yang memiliki urutan C.1.2.
Artikel Rekomendasi