Sebanyak 170 warga Afghanistan juga tewas dalam serangan bom bunuh diri dan senjata pada hari Kamis.
Baca Juga: Mulan Jameela Sempat Ditolak Duet oleh Rhoma Irama, Ahmad Dhani Akui Aib Sang Istri
Joe Biden mengatakan pada hari Sabtu bahwa serangan pesawat tak berawak yang menewaskan dua target Negara Islam pada hari Jumat "bukan yang terakhir dan kami akan terus memburu mereka yang terlibat".
Presiden juga memperingatkan bahwa serangan teror baru ISIS kemungkinan akan terjadi dalam 24 hingga 36 jam.
Pada hari Minggu, para pejabat AS mengatakan kepada Reuters pasukan Amerika melancarkan serangan di Kabul pada hari Minggu, menargetkan kemungkinan bom mobil bunuh diri yang diduga menuju bandara.
Baca Juga: Pengalaman The Daddies Ikuti Olimpiade Tokyo 2020, Ahsan: Kalau Nggak Negatif, Kita Dicoret...
Reuters melaporkan bahwa para pejabat mengatakan target tersebut diduga militan Negara Islam, dari kelompok yang mengklaim serangan bandara.
Badan tersebut juga mengatakan saksi melaporkan ledakan sementara tayangan TV menunjukkan asap hitam.
Taliban, yang menguasai Afghanistan, memprotes serangan Jumat itu. Sullivan mengatakan serangan semacam itu akan diluncurkan terlepas dari keinginan Taliban. Dia juga menunjukkan bahwa serangan tersebut dapat dilaksanakan di luar Afghanistan.
Baca Juga: Nathalie Holscher Kerap Diserang Haters, Ini Jawaban Sule Ditanya Niat Tempuh Jalur Hukum
Artikel Rekomendasi