"Migran akan mengalir, terorisme akan mengalir dan tidak ada dari kita yang menginginkan itu jadi jangan membuat kesalahan itu lagi," ujarnya.
“Bahaya penelantaran, yang muncul pada 1990-an, ada gangguan hukum dan ketertiban, ada gangguan keamanan, ada teroris internasional yang mengambil rute, ada krisis ekonomi, ada masalah pemerintahan dan di akhir hari ada 911," jelasnya.
Baca Juga: Lirik Lagu dan Kunci Gitar Bandung - Doel Sumbang (Inspirasi Jersey Persib 2021)
Adapun sampai saat ini, belum ada banjir besar pengungsi ke luar negeri, tetapi ratusan ribu telah mengungsi dan bahaya sudah ada untuk situasi kemanusiaan yang memburuk dengan cepat.
Apalagi, sebuah serangan mengerikan oleh ISIS Khorasan di bandara menggambarkan apa yang dipertaruhkan.
Sedangkan Pemerintah Pakistan mengklaim, kerja sama dengan Taliban daripada mengisolasi itu lebih baik, karena dapat menjaga keamanan di negara itu dan mencegah Afghanistan jatuh ke dalam perang saudara seperti yang terjadi di masa lalu.
Namun begitu, klaim Pakistan ini diduga memiliki kepentingan untuk melihat penguasa Islamis - bukan pemerintahan yang demokratis - di Kabul, sekaligus sebagai cara untuk meningkatkan kedalaman dan pengaruh strategis dalam perjuangan terus-menerus melawan tetangganya yang kuat, India di timur.
Namun pemerintah Pakistan mengklaim tuduhan ini "tidak berdasarkan kenyataan" dan digunakan sebagai "kambing hitam" atas kegagalan dan salah perhitungan pihak lain.
Singkatnya, Pakistan seolah mengajak percaya bahwa musuh selama 20 tahun mungkin, dalam pertarungan AS-Taliban di Afghanistan itu, nantinya perlahan berubah menjadi teman.***
Artikel Rekomendasi