Baca Juga: Dituduh KDRT, Paman Jonathan Frizzy Ungkap Hal Sebaliknya soal Dhena Devanka, Dipukul?
Blinken mengatakan bahwa Taliban tidak memblokir orang dengan dokumen perjalanan yang sah, tetapi tidak semua penumpang penerbangan charter memiliki surat-surat dan menyangkal ada situasi seperti penyanderaan di Mazar i Sharif.
Dia mengatakan ada hambatan yang tak terhindarkan untuk mencarter penerbangan, karena Amerika Serikat tidak memiliki personel di darat.
“Kami tidak memiliki sarana untuk memverifikasi keakuratan manifes, identitas penumpang di pesawat ini, protokol keamanan penerbangan, atau dimana mereka berencana mendarat di antara masalah lainnya. Ini adalah masalah nyata,” katanya.
“Kami terlibat saat kami berbicara untuk menyelesaikan masalah ini,” tambahnya.
Para pejabat AS mengatakan mereka tidak lagi mengontrol wilayah udara di Afghanistan dan bahwa bandar utama di Kabul, yang direbut militer AS pada Agustus untuk evakuasi dalam keadaan rusak.
Tim teknis Qatar telah diarahkan ke Kabul untuk meninjau kelayakan bandara dan mulai mempersiapkannya untuk kembali beroperasi guna memungkinkan evakuasi dan kedatangan pasokan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan.
“Blinken memuji dukungan luar biasa dari Qatar dalam memfasilitasi transit yang aman bagi warga AS, mitra kami dan warga Afghanistan lainnya yang berisiko,” kata Departemen Luar Negeri.
Baca Juga: Beda Pandemi dan Endemi, Wiku Adisasmito Sebut Kaitannya dengan Pengendalian Kasus
Artikel Rekomendasi