Anak Panda Raksasa Pertama Lahir di Singapura, Warga Bisa Usulkan Nama

- 10 September 2021, 12:10 WIB
Ilustrasi. Anak panda raksasa pertama lahir di Singapura, warga Singapura bisa mengusulkan memberikan nama untuknya.
Ilustrasi. Anak panda raksasa pertama lahir di Singapura, warga Singapura bisa mengusulkan memberikan nama untuknya. /Pixabay/wal_172619

PR PANGANDARAN - Anak panda yang lahir dari pasangan panda raksasa Kai Kai dan Jia Jia di River Safari adalah seekor jantan, demikian menurut Wildlife Reserve Singapore (WRS), Jumat 10 September 2021.

Warga Singapura diundang untuk mengusulkan nama untuk anak panda tersebut sebelum berusia 100 hari pada 21 November nanti.

Jenis kelamin anak panda di Singapura itu ditentukan melalui serangkaian penilaian visual yang dilakukan oleh tim perawatan satwa Singapura (WRS).

Baca Juga: 'Panda Raksasa' Berjejer di Puncak Bukit China, Datong Pamer Energi Terbarukan Lewat Ratusan Ribu Panel Surya

Mereka mengirimkan foto dan video anak panda tersebut kepada para ahli dari pusat Penelitian dan Konservasi China untuk Panda Raksasa.

Dikutip Pikiran-Rakyat-Pangandaran.com dari Channel News Asia, jenis kelamin dikonfirmasi dalam konsultasi dengan pusat penelitian di China.

“Hubungan dekat dengan Jia Jia dan pengasuhnya telah memungkinkan mereka untuk mengamati anaknya dari jarak dekat, memungkinkan mereka untuk mengkonfirmasi keberadaan alat kelamin eksternal,” kata WRS.

Baca Juga: Panda Raksasa Dilaporkan Meninggal di Penangkaran, Disebut Karena Tumor Ganas

“Anaknya yang lahir pada 14 Agustus berkembang dengan baik dan stabil dari hari ke hari,” tutur WRS.

Anak panda itu mulai memunculkan tanda hitam yang menonjol di sekitar mata, telinga, dan tubuhnya selama satu bulan terakhir.

Jia Jia juga mendapatkan kembali nafsu makannya. Ia juga merasa nyaman meninggalkan anaknya tanpa pengawasan untuk waktu yang singkat.

Baca Juga: Dua Panda Kembar Lahir dari Kebun Binatang di Prancis, Disebut Hasil Inseminasi Buatan

"Anak panda itu belum menjalani pemeriksaan secara lengkap karena induknya terus menjadi pengasuh utamanya,” kata WRS.

Jia Jia telah beradaptasi dengan perannya sebagai seorang ibu dengan baik menurut Dr Cheng Wen-Haur, selaku wakil kepala eksekutif WRS.

“Jia Jia terus berkembang dalam perannya sebagai ibu baru dan telah melampaui semua harapan dalam merawat anaknya. Karena itu, tim perawatan panda telah memutuskan untuk membiarkan perawatan periode ibu ini berlanjut selama mungkin bagi keduanya untuk memperkuat ikatan mereka,” katanya.

Baca Juga: Singapura Laporkan 235 Kasus Baru Covid 19, Lawrence Wong: Tingkat Penularan Harus Diperlambat

“Sambil mendukung perawatan Jia Jia terhadap anaknya, kami dapat menentukan jenis kelamin anak tersebut melalui pengamatan visual yang dekat dan hanya akan mengambil anak tersebut untuk pemeriksaan dokter hewan ketika waktunya tepat,” tuturnya.

Saat Jia Jia terbiasa dengan rutinitas merawat anaknya dan mulai lebih banyak beristirahat, pengasuh akan melanjutkan sesi pengondisian agar melatihnya untuk pengambilan anak.

Pelatihan ini dilakukan secara rutin sejak tahun 2015 sebagai persiapan kelahiran seekor anak binatang.

Baca Juga: Singapura Berlakukan Pengetatan Tes Pra-keberangkatan Covid 19 untuk Para Pelancong

“Hanya dengan begitu, tim perawatan dapat melakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh pada bayi tersebut,” ujar WRS.

Masyarakat Singapura dapat mengajukan usulan nama anaknya di laman resmi WRS.

“Nama harus menarik dan mudah diingat, sekaligus mencerminkan karakter dengan makna atau atribut positif, memiliki relevansi dengan warisan dan budaya Singapura, serta signifikansi dengan persahabatan Singapura dan China,” kata WRS.

Baca Juga: Kesehatan Mental Guru di Singapura Terganggu Gegara Frustasi Pandemi, Ini Curhat Pilunya

Panel juri akan diketuai oleh Mr. Tan Chan-Jin, wakil ketua Mandai Park Holdings. Dia yang akan mengawasi prosesnya.

Panel tersebut akan mencakup perwakilan dari Kedutaan Besar China di Singapura, instansi pemerintah terkait, akademisi, dan WRS.

"Nama-nama yang terpilih akan dirilis untuk pemungutan suara publik dan nama anak panda akan ditentukan dengan jumlah suara terbanyak, batas usulan adalah 19 September 2021 pukul 23:59 waktu Singapura,” ujarnya.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x