Perang Nuklir Khawatir Pecah, China Bisa Jadikan Australia Target Usai Aliansi AUKUS Diumumkan

- 19 September 2021, 11:40 WIB
Ilustrasi nuklir.
Ilustrasi nuklir. /Pixabay/enriquelopezgarre

Baca Juga: Solskjaer Minta Rio Ferdinand Tutup Mulut Usai Kritik Tindakan Cristiano Ronaldo

Setelah aliansi AUKUS diumumkan Biden, Johnson dan Morrison merilis pernyataan bersama yang menjelaskan tujuannya.

“Melalui AUKUS, pemerintah kita akan memperkuat kemampuan masing-masing untuk mendukung kepentingan keamanan dan pertahanan kita, membangun hubungan bilateral kita yang sudah berlangsung lama dan berkelanjutan.

“Kami akan mempromosikan berbagi informasi dan teknologi yang lebih dalam. Kami akan mendorong integrasi yang lebih dalam dari ilmu pengetahuan, teknologi, basis industri, dan rantai pasokan yang terkait dengan keamanan dan pertahanan," ungkap mereka, seperti dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Express.

Baca Juga: dr. Muslim Kasim Ungkap Dampak Kerugian Bila PTM Diterapkan Tanpa Vaksinasi Covid-19

Lebih lanjut, mereka akan secara signifikan memperdalam kerja sama di berbagai kemampuan keamanan dan pertahanan.

“Sebagai inisiatif pertama di bawah AUKUS, mengakui tradisi bersama kami sebagai negara demokrasi maritim, kami berkomitmen pada ambisi bersama untuk mendukung Australia dalam memperoleh kapal selam bertenaga nuklir untuk Angkatan Laut Australia," ungkapnya.

Setelah Inggris dan AS berkomitmen untuk membantu Australia membangun kapal selam bertenaga nuklir, Canberra membatalkan kontrak Prancis yang menguntungkan untuk kapal selam diesel.

Baca Juga: Penyebab dan Cara Mengobati Sakit Sariawan dengan Mudah, Salah Satunya Pakai Madu

Hal ini memicu kemarahan di Paris, yang telah menarik duta besarnya dari Amerika Serikat dan Australia.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Express


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah