Partai komunis yang berkuasa dituduh menggunakan fasilitas untuk menahan anggota komunis minoritas.
Beijing mengklaim pusat-pusat ini dimaksudkan untuk pelatihan kejuruan, deradikalisasi dan menjauhkan penduduk di kawasan itu dari terorisme dan ekstremisme.
“Semua peserta pelatihan dari fasilitas penahanan ini telah lulus pada Oktober 2019 dan sekarang memiliki pekerjaan yang stabil dan menjalani kehidupan normal,” kata Tuniyaz dalam video pidatonya kepada PBB.
Pusat-pusat tersebut mendidik dan merehabilitasi orang-orang yang dipengaruhi oleh ekstremisme agama dan bersalah atas kejahatan ringan untuk mencegah mereka menjadi korban terorisme dan ekstremisme serta melindungi warga negara dari pelanggaran hak asasi manusia.
Lebih dari satu juta orang Uyghur dan orang-orang dari komunitas minoritas lainnya telah ditahan di wilayah tersebut.
Baca Juga: 9 Manfaat Temulawak bagi Kesehatan yang Tak Banyak Diketahui, Nomor 3 Tak Disangka
Dibawah dorongan asimilasi, Beijing telah memaksa Uyghur untuk menjalani sterilisasi dan aborsi, Assosiated Press melaporkan.
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat dan Parlemen Kanada dan Belanda telah menetapkan bahwa tindakan China terhadap Uyghur merupakan genosida menurut hukum internasional.
Tetapi Beijing dilaporkan telah memperluas pusat penahanan dengan fasilitas yang lebih permanen.
Artikel Rekomendasi