Somsak Akksilp, direktur jenderal Departemen Layanan Medis (DMS), mengatakan kepada Reuters bahwa Thailand saat ini sedang mengerjakan perjanjian pembelian untuk obat antivirus, yang dikenal sebagai molnupiravir.
Pil molnupiravir, yang dirancang untuk memasukkan kesalahan ke dalam kode genetik virus, akan menjadi obat antivirus oral pertama untuk Covid-19.
Uji klinis sementara menunjukkan itu dapat mengurangi sekitar 50 persen kemungkinan rawat inap atau kematian bagi pasien yang berisiko penyakit parah akibat Covid-19.
"Kami sekarang sedang mengerjakan perjanjian pembelian dengan Merck yang diharapkan selesai minggu ini ... kami telah memesan 200.000 kursus sebelumnya," kata Somsak
Dia mengatakan pil bisa tiba segera setelah Desember, meskipun kesepakatan itu akan tunduk pada persetujuan pil oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat dan regulator Thailand.
Baca Juga: 6 Hal Kecil Ini Bisa Ungkap Karakter Anda, Salah Satunya Sepatu yang Dipakai
Kasus Covid-19 yang dikonfirmasi harian di Thailand turun di bawah 10.000 pada hari Senin untuk pertama kalinya sejak pertengahan Juli.
Negara ini telah memberikan 55,5 juta dosis vaksin Covid-19 sejauh ini, menginokulasikan sepenuhnya sekitar 31 persen dari populasi.
Merck mengatakan pihaknya mengharapkan untuk menghasilkan 10 juta kursus pengobatan pada akhir tahun 2021.
Artikel Rekomendasi