Dokter Ungkap Virus Baru Bersumber dari Peternakan Ayam, Jadi Ancaman Pandemi Mematikan Selanjutnya

- 12 Juli 2020, 16:19 WIB
Ilustrasi peternakan ayam: Saat ini para ahli di UNEP telah mengungkap adanya potensi wabah baru terkait intensifikasi pertanian dan peternakan yang harus lebih berhati-hati lagi.
Ilustrasi peternakan ayam: Saat ini para ahli di UNEP telah mengungkap adanya potensi wabah baru terkait intensifikasi pertanian dan peternakan yang harus lebih berhati-hati lagi. /NURHANDOKO WIYOSO/PR/

Diskusi tentang kemungkinan virus baru dibahas dalam buku baru Dr Greger, ' How To Survive A Pandemic ,' di mana ia memperingatkan bahwa 'selama ada unggas, akan ada pandemi.'

Ilmuwan menunjukkan alasan-alasan berikut yang menyarankan pecahnya pandemi baru diantaranya, Hubungan dekat manusia dengan hewan dapat menyebabkan jenis epidemi terburuk.

Beberapa penyakit lain seperti Covid-19, Flu babi, dll ditularkan dari hewan. Flu burung H5NI yang muncul di Tiongkok pada tahun 1997 terjadi lagi pada tahun 2003 dan 2009 di luar Tiongkok,

Menunjukkan bahwa virus tersebut tidak sepenuhnya dihilangkan dan kemungkinan wabahnya tinggi.

Baca Juga: Penyelidikan Tewasnya Editor Metro Tv: Kejanggalan Barang Bukti Sampai Petunjuk Anjing ke Warung

Peternakan unggas adalah ayam yang diternakkan secara massal. Tempat berkembang biaknya penyakit karena ayam dibuat untuk hidup di ruang yang sangat sempit dan tingkat amonia yang tinggi dari kotorannya tinggal di kandang daripada dibersihkan.

Produksi massal , penggunaan antiviral manusia dan kurang kebersihan adalah, tidak diragukan lagi, menyebabkan keprihatinan

Produksi Massal Harus Dihentikan dan Peralihan ke Pola Makan Nabati Sangat Ideal Sementara menyarankan kemungkinan wabah yang dapat menyebabkan kematian hampir setengah dari populasi dunia,

Baca Juga: 40 Tahun Bersahabat ala Menkeu Sri Mulyani dan Menlu Retno Marsudi: dari SMA hingga Satu Kabinet

Dr Greger menyarankan bahwa: ada kebutuhan mendesak untuk beralih dari produksi massal ayam ke kawanan kecil yang dibesarkan di ruang yang kurang ramai dengan akses luar ruangan,

Halaman:

Editor: Evi Sapitri

Sumber: Boldsky


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x