Sebut Kartun Nabi Muhammad Kebebasan Pers, Presiden Iran: Dendam Jahat dan Dosa yang tak Termaafkan!

- 9 September 2020, 13:13 WIB
Majalah Charlie Hebdo rilis karikartur Nabi Muhammad Saw lagi
Majalah Charlie Hebdo rilis karikartur Nabi Muhammad Saw lagi //*ABC News /

PR PANGANDARAN - Terkait media kenamaan Paris, Chalie Hebdo yang sengaja membuat kartun Nabi Muhammad Saw diduga sebagai bentuk balas dendam kegaduhan di masa lampau dibenarkan pemimpin redaksi.

Kendati begitu, Presiden Prancis Emmanuel Macron tidak mau berkomentar soal kasus majalah satire. Ia berdalih bahwa Prancis memiliki kebebasan pers.

Lebih dari itu, Macron mengaku kerap mengingatkan agar media tidak menjadi ujaran kebencian bagi umat beragama.

Baca Juga: Sempat Berpikir Bunuh Diri, Atta Halilintar: Alhamdulillah, di Posisi Itu Gue Punya Allah Swt

Namun, pernyataan Macron seakan menjadi kenyataan.

Puluhan ribu orang ikut ambil bagian dalam demonstrasi massal di Pakistan setelah majalah satire Prancis Charlie Hebdo menerbitkan ulang kartun Nabi Muhammad.

Kartun itu ada di dalam edisi khusus untuk menandai dimulainya persidangan atas serangan mematikan tahun 2015 silam.

Diberitakan wartaekonomi, protes di Pakistan dimulai Kamis 3 September 2020, menarik kerumunan besar Muslim untuk mengutuk parodi kartun, satire mingguan dan bahkan Prancis secara keseluruhan.

Baca Juga: Nella Kharisma Kena Teguran Hingga di Colek Lewat Instagram, Inul Daratista: Kayak Orang Ngemis

Sedangkan, pada Senin 7 September 2020, unjuk rasa besar-besaran diselenggarakan oleh Jamiat Ulma e-Islam di Peshawar, ketika partai-partai Islam berkumpul untuk mengadakan kongres di kota.

Puluhan ribu pendukungnya turun ke jalan melampiaskan kemarahan mereka atas kartun kontroversial tersebut. 

“Jika orang non-Muslim menggunakan simbol-simbol Islam dan mereka melakukan tindakan penistaan, reaksi dari orang-orang kami tidak bisa dinyatakan tidak dibenarkan,” kata pemimpin partai, Maulana Fazl-ur-Rehman sebagaimana dilansir RT.

Baca Juga: Jelang Pilkada Serentak, Simak dan Ikuti Penjelasan Aturan di TPS Saat Pandemi Covid-19 Berikut ini!

Keputusan majalah tersebut juga memicu reaksi kemarahan di negara-negara Muslim lainnya.

Pada Selasa 8 September 2020, pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mencap kemunculan kembali kartun provokatif itu sebagai "dosa yang tak termaafkan," menambahkan bahwa itu jelas menunjukkan "permusuhan dan dendam jahat" terhadap Islam yang tersimpan di Barat.

Sebagaimana diberitakan PikiranRakyat-Pangandaran.com sebelumnya, Charlie Hebdo mencetak ulang kartun kontroversial pekan lalu, menandai awal persidangan 14 tersangka.

Baca Juga: Muncul Penyakit Misterius, Uji Vaksin Corona Terpaksa Dihentikan Hingga ada Kejelasan

Terkait dengan serangan tahun 2015 di kantor mingguan satire dan supermarket halal Hyper Cacher yang menewaskan 17 orang.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x