Norovirus Menyebar Pesat di Berbagai Tempat, Fasilitas Kesehatan hingga Kapal Pesiar Paling Rentan

- 20 Oktober 2020, 14:50 WIB
 Ilustrasi norovirus.*
Ilustrasi norovirus.* /Pixabay/PublicDomainPictures / /

PR PANGANDARAN - Sebagian besar wabah penyakit norovirus terjadi ketika orang yang terinfeksi menularkan virus kepada orang lain melalui kontak langsung.

Makanan, air, dan permukaan yang terkontaminasi norovirus juga dapat menyebabkan wabah yang berbahaya.

Wabah Norovirus telah dilaporkan di banyak tempat. Beberapa tempat wabah yang paling sering dilaporkan seperti dikutip oleh PikiranRakyat-Pangandaran.com dari CDC adalah sebagai berikut.

Baca Juga: Minta Taqy Malik Kirim Emas Batangan yang Jadi Souvenir Pernikahannya, Keanu: Batam Jauh Loh Ustaz

Fasilitas kesehatan

Situs yang paling sering dilaporkan untuk wabah norovirus di Amerika Serikat dan negara industri lainnya adalah fasilitas perawatan kesehatan, termasuk fasilitas perawatan jangka panjang dan rumah sakit.

Lebih dari setengah dari semua wabah norovirus yang dilaporkan di Amerika Serikat terjadi di fasilitas perawatan jangka panjang.

Virus dapat memasuki fasilitas kesehatan oleh pasien yang terinfeksi, staf, pengunjung, atau makanan yang terkontaminasi.

Baca Juga: Catat Tanggalnya! Knowing Brother akan Tampilkan Episode Spesial Tamu Terbanyak dari Tujuh Girl Grup

Wabah dalam pengaturan ini terkadang bisa berlangsung berbulan-bulan. Penyakit Norovirus bisa lebih parah dan terkadang bahkan mematikan pada pasien di rumah sakit atau fasilitas perawatan jangka panjang jika dibandingkan dengan orang sehat.

Restoran dan Acara Catered

Norovirus adalah penyebab utama wabah dari makanan yang terkontaminasi di Amerika Serikat.

Sekitar 50% dari semua wabah penyakit terkait makanan disebabkan oleh norovirus. Sebagian besar wabah ini terjadi di tempat layanan makanan seperti restoran.

Baca Juga: BEM SI Kembali Gelar Aksi Unjuk Rasa di Istana Merdeka, Beberapa Arus Jalan di Tutup Sementara

Penjamah makanan yang terinfeksi sering menjadi sumber wabah dalam pengaturan layanan makanan, seringkali dengan menyentuh makanan siap makan, seperti buah dan sayuran mentah, dengan tangan kosong sebelum menyajikannya.

Namun, makanan apa pun yang disajikan mentah atau ditangani setelah dimasak dapat terkontaminasi norovirus.

Wabah Norovirus juga dapat terjadi dari makanan yang terkontaminasi di sumber makanan atau di pertanian, seperti tiram yang dipanen dari air yang terkontaminasi, atau buah dan sayuran yang disemprotkan dengan air yang terkontaminasi di ladang.

Baca Juga: Mitos atau Fakta: Benarkah Pisang Mampu Mengatasi Diare Secara Alami? Simak Penjelasan Ahli

Makanan yang biasanya terlibat dalam wabah norovirus meliputi, sayuran hijau (seperti selada), buah segar, dan kerang (seperti tiram).

Sekolah dan Pusat Perawatan Anak

Wabah Norovirus juga umum terjadi di sekolah, pusat penitipan anak, perguruan tinggi dan universitas.

Wabah Norovirus di sekolah dan kampus universitas bahkan telah menyebabkan penutupan kampus. Jarak yang dekat, ruang bersama, dan permukaan dengan sentuhan tinggi memudahkan penyebaran norovirus di sekolah.

Kapal pesiar

Norovirus adalah penyebab paling sering (lebih dari 90%) dari wabah penyakit diare di kapal pesiar dan sering mendapat perhatian media, itulah sebabnya beberapa orang menyebut norovirus sebagai ‘virus kapal pesiar’.

Baca Juga: Bentuk Penghormatan Pemerintah UEA, Nama Presiden Jokowi Diabadikan di Ruas Jalan Abu Dhabi

Namun, wabah norovirus di kapal pesiar hanya menyumbang sebagian kecil (1%) dari semua wabah norovirus yang dilaporkan.

Norovirus bisa sangat menantang untuk dikendalikan di kapal pesiar karena kedekatannya dengan ruang keluarga, ruang makan bersama, dan perubahan penumpang yang cepat.

Saat kapal berlabuh, norovirus dapat terbawa ke kapal dalam makanan atau air yang terkontaminasi atau oleh penumpang yang terinfeksi saat berada di darat.

Baca Juga: ShopeePay Hadirkan ShopeePay Talk: Bertumbuh Lewat Bisnis Delivery Online Bersama Steak 21

Wabah berulang pada kapal pesiar berturut-turut juga dapat disebabkan oleh kru yang terinfeksi atau pencemaran lingkungan. Ini karena norovirus dapat bertahan di permukaan selama berhari-hari atau berminggu-minggu dan resisten terhadap banyak disinfektan yang umum.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: CDC


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah