Fadli kemudian menerangkan peran pemimpin sangat diperlukan untuk mengatasi situasi seperti ini. Menurut Fadli dunia membutuhkan pemimpin yang kelak bisa membawa kedamaian.
Lebih lanjut, Fadli menjelaskan bagaimana peran Indonesia dalam menyikapi konflik ini.
Baca Juga: Sebut Generasi Milenial Tak Salah, Fahri Hamzah: Kegagalan Ada pada Generasi yang Jadi Suri Teladan
“Karena sudah jelas Nagorno-Karabakh merupakan bagian dari Azerbaijan, tentu kita sebagai bangsa Indonesia perlu mendukung penuh Azerbaijan. Bentuk dukungan kita mungkin tidak secara langsung melalui pemerintahan, namun lewat dukungan komunitas seperti ini,” jelas Fadli pada virtual discussion yang berjudul “Understanding Armenia-Azerbaijan Conflict: Role of Indonesia and Its Youth” yang diselenggarakan oleh OIC Youth Indonesia dan diikuti oleh PikiranRakyat-Pangandaran.com pada 18 Oktober 2020.
Pembicaraan ini berangkat dari situasi yang tengah memanas antara Azerbaijan dan Armenia. Keduanya saling bersitegang dan meluncurkan serangan militer ke masing-masing negara.
Di saat yang genting seperti ini, Indonesia perlu menunjukkan sikap simpati serta keterlibatan aktif dalam menciptakan perdamaian.
Baca Juga: Kabar Gembira! AS Resmi Umumkan Perpanjangan Fasilitas GSP untuk Indonesia
Hal ini diterangkan oleh Kifah Gibraltar bey Fananie selaku Former Chair of PPI Dunia on Education and Culture.
“Bantuan seperti apa yang bisa dilakukan Indonesia? Mengingat Resolusi PBB saja yang sudah ditetapkan mampu dilanggar,” katanya.
Kifah melanjutkan bahwa tidak ada indikasi kekeliruan Azerbaijan dalam konflik ini. Ia menerangkan bahwa apa yang dilakukan Azerbaijan telah sesuai dengan International Recognition.
Artikel Rekomendasi