PR PANGANDARAN - Buntut kasus pembunuhan seorang guru di Perancis yang diduga karena menunjukkan kartun Nabi Muhammad saw saat mengajar, membuat Presiden Perancis Emmanuel Macron menuding muslim sebagai separatisme.
Tidak hanya itu, Macron juga menggeneralisasikan Islam sebagai agama krisis di seluruh dunia.
Setelah mendengar adanya kabar tersebut, Joko Widodo turut memberikan kecaman keras terhadap pernyataan Macron soal Islam dan kartun Nabi Muhammad saw.
Baca Juga: Badai Topan Goni dengan Kecepatan 215 Km Ancam Filipina, Ternyata Puncaknya Bulan November Ini
Sebelumnya, Syarief Hasan selaku Wakil Ketua MPR RI sudah lebih dulu mengecam keras atas tindakan Presiden Perancis tersebut.
Kini, giliran Presiden Joko Widodo buka suara soal sikap Indonesia terhadap fenomena ini.
"Indonesia juga mengecam keras pernyataan Presiden Prancis yang menghina agama Islam," tegas Jokowi dalam jumpa pers yang disiarkan kanal Sekretariat Presiden pada Sabtu, 31 Oktober 2020.
Baca Juga: Cek Fakta: Obat Flu Diklaim Tingkatkan 440 Persen Ancaman Tertular Covid-19, Tinjau Kebenarannya
Menurutnya, pernyataan Emmanuel Macron itu telah melukai hati umat Islam di seluruh dunia serta dapat berujung pada terpecah belahnya persatuan dan kerukunan antarumat beragama di dunia.
Ditambah, ia ingin menekankan bahwa pihaknya juga mengecam aksi kekerasan yang terjadi di Paris dan Nice, Prancis. Namun, merasa dia tidak terima jika Emmanuel Macron menudingnya sebagai "serangan teroris Islam". Sebab menurut Joko Widodo, tindakan teroris sama sekali tidak diajarkan dengan agama manapun, termasuk Islam.
Artikel Rekomendasi