Ternyata Ini Alasan Patung Cristo Rei di Timor Leste Menghadap Jakarta, Soeharto Dulu Berpesan...

- 12 November 2020, 13:00 WIB
Patung Cristo Rei setinggi 89 kaki
Patung Cristo Rei setinggi 89 kaki /

PR PANGANDARAN – Timor Leste merupakan salah satu negara dengan penganut agama Kristen paling banyak di dunia.

Bahkan sebesar 99,1 persen penduduknya menganut agama Kristen, sedangkan negara tetangganya, Indonesia, merupakan negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia.

Meskipun perbedaan agama ini telah menyebabkan beberapa insiden selama bertahun-tahun, tapi di sisi lain membuat adanya pertukaran hadiah sebagai tanda hubungan baik antara kedua negara.

Baca Juga: Pahlawan Kesehatan Indonesia: Prof. Kusnandi Rusmil

Patung Cristo Rei setinggi 89 kaki ini dibangun pada 1996 sebagai hadiah dari Indonesia kepada Timor Leste.

Presiden Indonesia saat itu, Suharto ingin memperingati 20 tahun invasi dan aneksasi Indonesia atas Timor Timur sekaligus meminta maaf kepada rakyat di sana.

Untuk menyenangkan warga Timor Leste yang mayoritas umat Katolik, Suharto yang seorang Muslim membuat sebuah patung Yesus raksasa yang berdiri di atas bola dunia.

Baca Juga: 'Kekuatan Islam Tidak Bisa Disangkal', Lembaga Survei: 69 persen Umat Muslim Pilih Joe Biden

Saking tingginya patung ini, hanya dapat dijangkau dengan tangga yang memiliki 590 langkah. Patung itu dibuat di kota Bandung, Indonesia, di mana hampir semua pekerja yang mengukir wajah patung Yesus adalah Muslim.

Meskipun pembuatan patung tersebut membutuhkan waktu tiga bulan dan menghabiskan biaya sebanyak Rp5 miliar, pemerintah Indonesia gagal untuk menyenangkan warga Timor Lorosae.

Sebagian alasannya karena Soeharto memiringkan patung itu menghadap ibu kota Indonesia, Jakarta, yang menimbulkan kemarahan di antara orang Timor.

Baca Juga: Raja Salman Desak Dunia Bersikap Tegas atas Kelakuan Kontroversial Iran: Puluhan Ribu Orang Tewas

Seperti diketahui, Timor Leste resmi melepaskan diri dari Indonesia setelah referendum pada 30 Agustus 1999 di bawah perjanjian Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) lalu merdeka pada 2002.

Meskipun warga Timor Lester kurang menyukai penempatan patung Cristo Rei, tapi patung tersebut masih berdiri kokoh hingga saat ini di Dili dan sering dikunjungi banyak orang.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x