Bangkit dari Serangan Terorisme Mematikan, Austria Tetapkan 'Politik Islam', Polisi Basmi Komplotan

- 12 November 2020, 13:31 WIB
ILUSTRASI terorisme.* /desy/Isu Bogor
ILUSTRASI terorisme.* /desy/Isu Bogor /

PR PANGANDARAN - Pemerintah Austria telah menyetujui berbagai langkah antiterorisme menyusul serangan mematikan di ibu kota, Wina, pekan lalu.

Proposal tersebut mencakup kemampuan untuk menjaga individu yang dihukum karena pelanggaran ‘teror’ di balik jeruji besi seumur hidup, pengawasan elektronik terhadap orang-orang yang dihukum karena pelanggaran terkait teror setelah dibebaskan dan mengkriminalisasi tindakan yang bermotif agama dan ekstrim secara politik.

Kanselir Sebastian Kurz mengatakan pada hari Rabu bahwa pemerintah juga berencana untuk menyederhanakan proses penutupan asosiasi atau masjid yang dianggap berperan dalam ‘radikalisasi’ dan memungkinkan publik untuk melaporkan potensi aktivitas kekerasan di platform online. Daftar pendeta sentral juga akan dibuat.

Baca Juga: Trump 'Kucing-kucingan' dari Wartawan saat Tampil Perdana Usai Kalah, Tapi Cuitannya Kontroversial

"Dalam perang melawan politik Islam dasar ideologis di baliknya kami akan membuat tindakan kriminal yang disebut 'politik Islam' untuk melawan mereka yang bukan teroris tetapi sedang mempersiapkan landasan untuk itu," katanya kepada wartawan setelah pertemuan cabinet yang dilansir dari Al-jazeera.

Langkah-langkah yang direncanakan, yang akan dibawa ke parlemen pada bulan Desember untuk pemungutan suara, juga menyerukan penahanan preventif terhadap orang-orang yang dihukum karena pelanggaran teror.

Lebih lanjut Kurz mengatakan bahkan jika seseorang telah menjalani hukuman mereka untuk kejahatan semacam itu, tetapi belum terlihat sepenuhnya deradikalisasi.

Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Patung Cristo Rei di Timor Leste Menghadap Jakarta, Soeharto Dulu Berpesan...

"kami akan memungkinkan untuk mengunci orang-orang itu untuk melindungi publik," katanya.

Dalam beberapa kasus, orang yang baru dibebaskan akan diawasi dengan gelang atau gelang kaki elektronik, Kurz menambahkan, tanpa menyebutkan kapan metode khusus ini akan digunakan atau kapan penahanan pencegahan akan diterapkan.

Halaman:

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x