'Kapal Hantu' Berlabuh di Pantai Venezuela, Iran Siap Bantu untuk Hindari Sanksi Internasional

- 12 November 2020, 16:20 WIB
Bendera Venezuela
Bendera Venezuela //Pixabay

PR PANGANDARAN – Sebuah kapal tanker bernama Otoman berlabuh di terminal minyak Jose di pantai Venezuela di Karibia.

Kapal ini berlayar untuk memuat 1,82 juta barel minyak mentah berat. Namun tidak ada kapal tanker dengan nama itu yang terdaftar di database pengiriman global utama.

Memperburuk situasi lebih jauh, pengidentifikasi unik untuk Otoman yang tercantum dalam dokumen yang digunakan oleh Organisasi Maritim Internasional. Maka untuk mengidentifikasi kapal dialihtugaskan ke kapal tanker lain yang disebut Rubyni.

Baca Juga: Pernyataan Megawati Soal Jakarta ‘Amburadul’ Jadi Sorotan, Warganet: Mau Denger Apa Kata Dunia?

TankerTrackers.com, layanan pelacakan kapal independen, menunjukkan kapal itu dibongkar di pantai Bangladesh pada 2018.

Kesalahan identifikasi Otoman bukanlah kesalahan yang terisolasi.

Hal ini berdasar pada dokumen perusahaan database pengiriman dan registrasi perusahaan.

Bukan hanya itu dilibatkan pula wawancara dengan pejabat negara Iran dan empat orang yang dekat dengan produsen minyak negara, Petroleos de Venezuela SA (PDVSA).

Baca Juga: Korut Dihantam Kelaparan Akibat Krisis Pangan, Kim Jong Un Bakal Hukum Warga yang Buang Makanan

Sejak Amerika Serikat menjatuhkan sanksi terhadap Venezuela pada 2019, perusahaan negara dan beberapa agen pengiriman telah mengabaikan protokol memeriksa identitas kapal tanker.

Kapal dengan nama yang salah adalah bagian dari permainan kucing dan tikus yang dimainkan Caracas dengan Washington di seluruh dunia.

Investigasi sebelumnya menemukan porsi terbesar kargo yang berlayar dari Venezuela sejak 2019 pergi ke Tiongkok.

Baca Juga: Beri Respons Soal Video Syur Mirip Gisel, Gading Marten Dipuji Netizen: Hatinya Terbuat dari Apa Sih

Kasus Otoman dan kasus lainnya menunjukkan sejumlah pelanggan di Rusia, salah satu sekutu terdekat Venezuela.

Mereka menyewa kapal yang salah diidentifikasi untuk mengekspor minyak Venezuela ke Asia.

PDVSA dan kementerian perminyakan Venezuela tidak menanggapi permintaan komentar untuk berita ini.

Baca Juga: Pernyataan Megawati Soal Jakarta Amburadul Tak Tepat, Fadli Zon: Yang Amburadul itu Indonesia

Ditanya apakah Kremlin mengetahui adanya perusahaan berbasis Rusia yang terlibat dalam perdagangan minyak Venezuela, seorang juru bicara tidak menanggapi.

“Kami menganggap sanksi terhadap Venezuela ilegal dari perspektif hukum internasional,” katanya sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Reuters

Venezuela adalah mitra penting bagi Rusia di Amerika Latin.

Baca Juga: Siap Akhiri Dukungan AS untuk Perang Saudi, Joe Biden akan Perjelas Hubungan Amerika dan Arab Saudi

Seorang pejabat kementerian perminyakan Iran yang terlibat dalam pembicaraan dengan Caracas mengatakan bahwa Iran mengirimkan peralatan bensin, kondensat, makanan dan kilang ke Venezuela.

"Sanksi tidak dapat menghentikan kita untuk berbisnis satu sama lain. Pengiriman baru akan segera dilakukan, ”ujarnya mengacu pada pasokan tersebut.

Diketahui Venezuela telah kehilangan sebagian besar kapasitasnya untuk memurnikan minyaknya sendiri.

Baca Juga: Ramalan 12 Zodiak Hari Ini, Lengkap Soal Asmara hingga Kesehatan, Cancer Berhenti untuk Pura-pura!

Otoman adalah salah satu armada lebih dari 30 kapal tanker yang disewa oleh sekelompok perusahaan.

Dari 21 pelanggan PDVSA baru yang diidentifikasi dalam dokumen internal perusahaan minyak negara, tidak ada yang memiliki riwayat perdagangan minyak.

Sebagian besar tampaknya berbasis di Rusia, tetapi bagi banyak orang, tidak ada alamat lengkap yang tercatat. Mereka yang memiliki alamat tidak dapat ditemukan. ***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x