Network
PR PANGANDARAN - Presiden Peru, Manuel Merino, mengundurkan diri pada Minggu, 15 November 2020 kemarin. Ia meninggalkan negara itu dalam keadaan terpuruk.
Hal ini terjadi setelah anggota parlemen menuntut dia mundur. Merino telah menjabat kurang dari seminggu. Ia menjabat setelah Kongres Peru dan memilih mencopot Martin Vizcarra sebagai presiden atas tuduhan penyuapan.
Dalam pidato yang disiarkan televis Merino mengatakan pengunduran dirinya tidak bisa dibatalkan dan menyerukan perdamaian serta persatuan.
Baca Juga: Genap Berusia 30 Tahun, Gisella Anastasia Diberi Doa hingga Ciuman di Kening oleh Wijaya Saputra
Menanggapi hal tersebut, warga Peru turun ke jalan untuk merayakan kepergian Merino.
Mereka juga mengibarkan bendera dan menyanyi. Namun pengumuman pengunduran diri Marino itu justru menjerumuskan Peru lebih jauh dalam ketidakpastian dan kekacauan hukum.
Hal ini dikarenakan para anggota parlemen sekarang disibukkan dengan penentuan sosok yang akan menggantikannya.
Baca Juga: Dicecar Warganet soal Kesan 'Malam Pertama', Sule dan Nathalie Kompak Pamer Foto Romantis
Hanya beberapa menit sebelum Merino mengumumkan dia akan mundur, presiden Kongres Luis Valdez mengatakan semua partai politik negara telah setuju dia harus mengundurkan diri.
Jika dia menolak, kata Valdez, anggota parlemen akan meluncurkan proses impeachment.
Artikel Rekomendasi