Waspada Jawa Barat Siaga 1, Ridwan Kamil: per Tahun 2000 Setiap Hari Terjadi 3 Kali Bencana

12 Oktober 2020, 15:30 WIB
Antisipasi kerugian dampak La Nina, pemerintah dan masyarakat harus bersatu dalam mitigasi bencana./RRI /

PR PANGANDARAN – Musim hujan kini tengah melanda berbagai daerah di Indonesia salah satunya di Jawa Barat.

Akibat curah hujan yang tinggi kemungkinan terjadinya bencana sangat besar. Seperti yang terjadi di Cianjur dan Sukabumi beberapa waktu lalu.

Dikutip dari Humas Jabar oleh PikiranRakyat-Pangandaran.com Jabar (Jawa Barat) telah antisipatif saat memasuki musim hujan.

Baca Juga: Puan Maharani Unggah Video Bahas UU Cipta Kerja, Netizen Geram: Jabatan Hasil Giveaway Bangga 

Hal itu dilakukan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat sejak September 2020 dengan menerapkan Siaga 1.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil dalam rapat bersama Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan soal antisipasi dampak bencana di musim hujan terhadap kenaikan kasus Covid-19 via konferensi video di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat 9 Oktober 2020.

“Sudah sebulan lalu saya (Jabar) Siaga Satu karena ternyata September sudah hadir hujan. Dan kami ada kejadian kebencanaan di Cianjur dan Sukabumi,” kata Ridwan Kamil.

Baca Juga: Cek Fakta: Vaksin Covid-19 dari Tiongkok Sebabkan Kemandulan Permanen? Tinjau Kebenarannya

Pria yang kerap di sapa Kang Emil ini mengatakan, pihaknya sudah mengirim Surat Edaran (SE) kepada kepala daerah di 27 kabupaten/kota di Jabar.

SE tersebut berisi soal antisipasi bencana di musim hujan mengingat 60 persen bencana alam yang terjadi merupakan bencana hidrologis.

“Di kami kebencanaan ini 60 persen adalah hidrologis. Hidrologisnya terbagi dua untuk yang dari Jabar tengah ke utara bentuknya banjir, dan tengah ke selatan bentuknya longsor. Karena Jabar secara geografis tengah ke utara dan tengah ke selatan lahan-lahan miring,” ucapnya.

Baca Juga: Rusak Ginjal Gegara Covid-19, Rapper Scarface Cari Pendonor, Fans: Saya Mau, Musik Anda Balasannya

Menurut Kang Emil, Pemda Provinsi Jabar pun menyiapkan cetak biru Jabar sebagai provinsi berbudaya tangguh bencana (resilience culture province).

Budaya Tangguh Bencana Jabar ini akan ditanamkan kepada seluruh warga melalui pendidikan sekolah sejak dini hingga pelatihan.

“Ini adalah upaya agar ketangguhan bencana ini menjadi budaya sehingga tidak melulu jadi urusan BPBD. Jadi, ini seperti di Jepang kami ikuti. Dan akan masuk ke kurikulum sekolah-sekolah. Kemudian menghadirkan kerelawanan bencana di tingkat RT/RW,” katanya.

Baca Juga: Pamer Kebal dari Covid-19, Trump Sindir Joe Biden: Jadi, AS Akan Punya Presiden Tak Gemar Sembunyi

“Di Jawa Barat itu per tahun terjadi 2.000 bencana, jadi kalau dibagi setahun per hari terjadi tiga kali kebencanaan di Jawa Barat,” sambungnya.

Dalam rapat tersebut, Luhut Binsar Pandjaitan meminta kepala daerah menyiapkan fasilitas bagi warga terdampak bencana. Fasilitas tersebut disesuaikan dengan protokol kesehatan guna mencegah penularan Covid-19 saat bencana terjadi.

“Saya titip saja kepada Pak Ridwan (Gubernur Jabar) dan gubernur lainnya supaya kalau sampai ada apa-apa atau kebencanaan, tempat pengungsian tolong dipersiapkan tidak seperti biasa karena harus ada jaga jarak. Mungkin pengungsian per family (keluarga) akan lebih bagus. Maka penularan itu relatif akan lebih tekendali,” ucap Luhut.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Humas Jabar

Tags

Terkini

Terpopuler