6 Kecamatan di Garut Selatan Tersapu Banjir Bandang, Pemkab Garut Siapkan Kebutuhan di Pengungsian

- 13 Oktober 2020, 15:16 WIB
Bekas banjir bandang di Pameungpeuk Kabupaten Garut masih terasa.
Bekas banjir bandang di Pameungpeuk Kabupaten Garut masih terasa. /

PR PANGANDARAN – Banjir bandang yang melanda Garut Selatan sebabkan lima rumah warga terseret arus air.

Diketahui sebelumnya, banjir bandang yang terjadi disebabkan air sungai yang meluap di Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Saat meninjau daerah yang terdampak banjir bandang di Kecamatan Pameungpeuk, Garut, Bupati Garut Rudy Gunawan menyebut tidak ada korban jiwa, karena semua warga yang terdampak banjir berhasil menyelamatkan diri.

Baca Juga: Cek Fakta: Donald Trump Bikin Cuitan ‘Darah Saya adalah Vaksinnya’, Simak Kebenarannya

"Tidak ada korban jiwa, tapi di Pameungpeuk lima rumah terbawa hanyut ke sungai, dan tiga jembatan gantung rusak," ujarnya.

Rudy menjelaskan, kini jajarannya sudah diterjunkan untuk membantu warga yang terdampak banjir bandang, sekaligus melakukan pendataan jumlah rumah yang rusak dan besaran kerugian materi akibat bencana tersebut.

Dalam hal ini, Rudy menyebut ada enam kecamatan yang dilanda bencana alam yakni banjir bandang di Kecamatan Pameungpeuk, Cibalong dan Cikelet. Sementara itu bencana longsor terjadi di Kecamatan Cisompet, Peundeuy, dan Pamulihan.

Baca Juga: Ormas Islam Serbu Istana untuk Tolak UU Ciptaker, Muhammadiyah Justru Fokus pada Penanganan Covid-19

"Ada enam kecamatan yang tertimpa bencana, seperti Pameungpeuk, Cibalong, dan Cikelet terkena banjir bandang, sedangkan Cisompet, Peundeuy, dan Pamulihan tertimpa longsor dan pergerakan tanah," ungkapnya, dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Antara.

Rudy menyampaikan, daerah yang cukup parah akibat bencana banjir bandang menyebabkan banyak rumah warga terendam banjir, bahkan dilaporkan rusak ringan, sedang dan berat.

Sementara itu, berdasarkan laporan camat di Kecamatan Pameungpeuk, kurang lebih lima ribu orang terdampak banjir dan membutuhkan bantuan untuk disiapkan tempat pengungsian maupun kebutuhan logistiknya.

Baca Juga: Dua Sosok Ini Ungkap Bung Karno Masih Hidup, Netizen Bagikan Pengalaman Soal Keberadaan Soekarno

"Itu baru di Pameungpeuk, belum daerah lainnya Cibalong dan Cikelet, karena masih didata," ujarnya.

Berkaitan dengan hal tersebut, Pemkab Garut akan menyiapkan segala kebutuhan warga yang mengungsi mulai dari tempat pengungsian yang nyaman dan aman di tengah pandemi yakni bangunan sekolah, bahkan akan disiapkan tenda pengungsian.

Lebih lanjut Rudy menyampaikan, Pemkab Garut juga akan membuat dapur umum di tiga kecamatan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat selama tinggal di pengungsian.

Baca Juga: Minta Masyarakat Terima Omnibus Law, Prabowo: Memang Kita Paham, Saya Paham Kesulitan Buruh

"Dapur umum dibuka di tiga tempat mungkin di tiga kecamatan, disiapkan juga beras dan alat kebutuhan sehari-hari," katanya.

Sementara itu, bantuan untuk korban banjir di Garut selatan mulai berdatangan, salah satunya dari DPC PDI Perjuangan Garut yang menyiapkan 1 ton beras untuk kebutuhan dapur umum di daerah terdampak bencana banjir.

Bantuan beras itu diserahkan langsung oleh Ketua DPC PDI Perjuangan Garut Yudha Puja Turnawan kepada Bupati Garut Rudy Gunawan untuk meringankan beban pemerintah daerah dalam menanggulangi bencana alam di selatan Garut.

"Kami menyumbang 1 ton beras untuk dapur umum di posko-posko pengungsian," ujar Yudha. ***

Editor: Nur Annisa

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x