Kabar Gembira untuk Warga Garut! Stasiun Garut-Cibatu Siap Beroperasi Awal Tahun 2021

PR PANGANDARAN – Akibat pandemi Covid-19 yang belum usai, Stasiun Garut-Cibatu di Kabupaten Garut, Jawa Barat masih belum bisa beroperasi.

Stasiun Garut-Cibatu yang seharusnya sudah bisa beroperasi tahun ini, terpaksa ditunda karena kasus konfirmasi positif Covid-19 yang semakin meningkat.

Kabarnya, PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) merencanakan reaktivasi kereta api Stasiun Garut-Cibatu dapat beroperasi secara komersial untuk melayani masyarakat.

Baca Juga: Gaya Parenting Nia Ramadhani Tuai Sorotan, Netizen: Nia Gak Bisa Masak Tapi Punya Otak Cerdas

Hal tersebut disampaikan Wakil Kepala Daop 2 Bandung, Soegito saat acara monitoring dan evaluasi reaktivitas dan revitalisasi Stasiun Kereta Api di Markas Kodim 0611 Garut pada Selasa, 13 Oktober 2020.

Soegito menyampaikan bahwa Stasiun Garut-Cibatu rencananya akan mulai beroperasi awal 2021.

"Awalnya bisa diaktifkan 2020, akhirnya mundur, awal tahun (2021) insya Allah pelayanan reaktivasi bisa selesai," ujarnya, seperti dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Antara.

Baca Juga: Ngabalin Berkoar Sebut Demonstran Sampah Demokrasi, Politisi Demokrat: Andalah Sampah Otoriterisme!

Soegito menyampaikan untuk tahap awal, kereta api komersial yang akan dioperasikan ialah kelas ekonomi jurusan Stasiun Garut-Purwakarta dan jurusan Stasiun Garut-Pasar Senen, Jakarta.

"Target awal mengoperasikan kereta ekonomi, dari Garut ke Purwakarta, dari Garut ke Pasar Senen," ungkapnya.

Dalam hal ini, Soegito berharap Stasiun Garut-Cibatu bisa secepatnya beroperasi untuk menumbuhkan perekonomian Garut, serta memudahkan masyarakat Garut bepergian ke Luar Kota maupun sebaliknya.

Baca Juga: Penangkapan KAMI Dianggap Permalukan Indonesia, Fadli Zon: Cara-cara Lama Dipakai di Era Demokrasi

Menurutnya, jalur kereta api yang terhubung ke kota besar tersebut, bisa memudahkan pelaku usaha untuk mengembangkan bisnisnya, dan juga memudahkan warga dari berbagai daerah untuk berwisata ke Kabupaten Garut.

"Kami berharap adanya reaktivasi bisa berkontribusi untuk mendukung angkutan barang karena potensi usahanya luar biasa, potensi pariwisatanya juga luar biasa," ujarnya.

Diketahui sebelumnya, jalur kereta api Stasiun Cibatu-Garut sudah lama tidak beroperasi. Maka dari itu, pemerintah pusat dan PT KAI mengaktifkan kembali transportasi massal itu untuk menunjang kegiatan masyarakat.

Baca Juga: Ikut Geruduk DPR Tolak UU Cipta Kerja, Dua Pelajar SD hingga 40 Pengangguran Ini Diciduk Polisi

"Jadi salah satu tujuan ada kereta api bisa transportasi angkutan ke kota, karena sekarang dari tahun ke tahun transportasi darat terjadi kepadatan," ungkapnya.

Terkait hal tersebut, Suherman selaku Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Garut menyampaikan bahwa reaktivasi kereta api Stasiun Garut-Cibatu akan memberikan dampak positif untuk pembangunan Garut.

Menurutnya, dukungan dari semua pihak sangatlah penting agar program tersebut terlaksana sesuai harapan bersama.

Baca Juga: Taylor Swift Dukung Joe Biden: Pilih Presiden yang Akui 'Kulit Hitam' dan Keberadaan LGBTQIA+

"Kalau dilihat data yang kami terima di Garut cukup banyak artinya tahun ke tahun tidak menurun meski pun stasiunnya di Cibatu (wilayah utara Garut)," ujarnya.

Kepala Kepolisian Resor Garut, AKBP Dede Yudi Ferdiansyah menambahkan bahwa jajarannya siap menjaga keamanan, ketertiban, dan selalu sinergi dengan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mensukseskan pembangunan daerah Garut.

"Untuk membangun Garut, mari sama-sama untuk menciptakan Garut menjadi lebih baik dalam pembangunan transportasi," ungkapnya.

Baca Juga: Heboh Lagu TikTok 'Ampun Bang Jago' Digunakan West Ham, Warganet RI Ramai Beri Komentar

Komandan Kodim 0611 Garut, Letkol CZi Deni Iskandar pun menyampaikan bahwa jajarannya bersama Polri siap menjaga objek vital yang menjadi kepentingan umum, sehingga program pembangunan daerah berjalan lancar.

Menurutnya, pelayanan untuk masyarakat harus diutamakan, jika ada pihak yang merasa dirugikan akibat dampak dari pembangunan daerah tersebut, maka bisa diselesaikan lewat jalur hukum.

"Kalau pun ada masalah bisa diselesaikan melalui jalur hukum, karena kita adalah masyarakat yang terdidik, bisa berkolaborasi bersinergi dengan mendukung program pemerintah pusat dan daerah," ujarnya. ***