Ungkap Fakta di Balik Kasus Kerumunan Megamendung, Ridwan Kamil: Ada 5 Orang Positif Covid-19

- 21 November 2020, 07:05 WIB
Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil (tengah) tiba di kantor Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Jumat. Ridwal Kamil dimintai klarifikasi oleh Bareskrim Polri terkait dugaan pelanggaran protokol kesehatan COVID-19 yakni adanya pengumpulan massa pada acara Rizieq Shihab di Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil (tengah) tiba di kantor Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Jumat. Ridwal Kamil dimintai klarifikasi oleh Bareskrim Polri terkait dugaan pelanggaran protokol kesehatan COVID-19 yakni adanya pengumpulan massa pada acara Rizieq Shihab di Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. /ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc./ANTARA FOTO

PR PANGANDARAN - Memenuhi panggilan pemeriksaan dari pihak kepolisian, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyampaikan beberapa fakta mengejutkan soal kasus pelanggaran protokol kesehatan (prokes) dalam acara tabligh akbar di Megamendung, Bogor, Jawa Barat.

Acara yang melibatkan pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab itu menimbulkan kerumunan massa hingga berbuntut adanya lima warga yang positif tertular Covid-19.

"Sudah kami periksa 400 warga yang berkumpul di sana dengan tes swab. Dari 400 orang itu ada lima orang positif (Covid-19)," kata Ridwan Kamil di Kantor Bareskrim Polri, Jakarta, seperti dilansir PikiranRakyat-Pangandaran.com dari laman Antara Jabar pada Jumat, 20 November 2020.

Baca Juga: Penuhi Panggilan Polisi Soal Kerumunan di Megamendung, Ridwan Kamil: Saya Minta Maaf atas Kekurangan

Akibat adanya kasus itu, Pemprov Jabar akan memberikan sanksi kepada Pemkab Bogor. Sanksi tersebut berupa teguran lisan, teguran tertulis serta denda administratif.

Pria yang karib disapa Kang Emil itu juga menambahkan bahwa pada saat acara tabligh akbar tersebut berlangsung, jajarannya bersama aparat setempat sudah melakukan upaya-upaya untuk menertibkan massa dan menegakkan proses Covid-19.

Pihaknya mencatat, ketika itu terdapat 1.200 orang pasukan keamanan yang berjaga di lokasi. Pasukan tersebut terdiri dari Polri, TNI dan Satpol PP yang dikerahkan guna menertibkan acara.

Baca Juga: Tolak Kalah, Donald Trump Dicap 'Presiden Paling Tidak Bertanggung Jawab dalam Sejara AS' oleh Biden

"Tapi kalau (menghadapi) jumlah massa yang banyak, pilihan represif itu ada risiko yang harus diperhitungkan. Nah di situlah risiko pemimpin di lapangan," ujarnya.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x