Ingin Tiru Teror Masjid ala Brenton Tarrant, Ini Kronologi Lengkap Radikalisasi Susupi Bocah di Singapura

- 30 Januari 2021, 20:45 WIB
2 masjid target serangan bocah 16 tahun di Singapura
2 masjid target serangan bocah 16 tahun di Singapura /Today Online/Ooi Boon Keong

Kemudian, dia menyebut serangan yang dimaksudkannya sebagai "pembantaian", "tindakan balas dendam" dan "seruan perang" melawan Islam.

Tak lupa, dia juga menyebut pembaca sebagai "audiens yang hebat", mengacu pada niatnya untuk menyiarkan serangannya secara langsung.

Baca Juga: Kepada Anya Geraldine, Uus Menceritakan Labrak Netizen: Sebelum Gue Jadi Artis, Gue Itu Anak Jalanan!

Sedangkan dokumen kedua adalah manifesto yang merinci kebenciannya terhadap Islam, sekaligus keyakinannya bahwa "kekerasan tidak boleh diselesaikan dengan damai", karena perdamaian sementara dan moral sama sekali tidak efektif sebagai kekerasan.

Dia mengungkapkan harapan bahwa "tindakan ekstremisme saya atau beberapa orang akan menyebutnya 'tindakan kekerasan yang dapat dibenarkan' ... akan menyebabkan perubahan pada mereka yang percaya bahwa ekstremisme Islam adalah benar".

Dengan demikian, draf tersebut meminjam banyak dari manifesto Tarrant dan menyebut Tarrant sebagai "orang suci" dan serangan Christchurch sebagai "pembunuhan Muslim yang dapat dibenarkan". Itu belum selesai ketika dia ditangkap.

Baca Juga: Presiden Emmanuel Macron Dituding Berbohong Soal Vaksin untuk Mengurangi Permintaan Prancis

• Setelah ISD menerima informasi intelijen tentang individu yang berbasis di Singapura yang menyatakan keinginannya untuk menyerang Muslim di sini, ISD mengidentifikasi siswa tersebut.

• Dia ditangkap pada 26 November, dan petugas menemukan dia tahu apa yang dia lakukan, terlepas dari usianya. Mengingat sifat spesifik dari rencananya, dia dinilai sebagai ancaman keamanan yang akan segera terjadi.

• Dia dikeluarkan perintah penahanan pada 23 Desember, dan merupakan orang termuda yang ditahan di bawah ISA sampai saat ini.***

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Straits Times


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah