Presiden Emmanuel Macron Dituding Berbohong Soal Vaksin untuk Mengurangi Permintaan Prancis

- 30 Januari 2021, 20:30 WIB
Presiden Perancis, Emmanuel Macron.
Presiden Perancis, Emmanuel Macron. /AFP/Ludovic Marin/Pool/

PR PANGANDARAN - Presiden Emmanuel Macron telah dituduh berbohong tentang keefektifan vaksin AstraZeneca untuk mengurangi permintaan di Prancis, menurut Profesor Sir John Bell dari Universitas Oxford.

Presiden Prancis Emmanuel Macron memanjakan diri dalam manajemen permintaan dengan mempertanyakan keefektifan vaksin Oxford/AstraZeneca. Menurut seorang ilmuwan Inggris terkemuka yang membantu mengembangkan vaksin terobosan.

Presiden Prancis memicu reaksi keras setelah dia mengklaim, tanpa bukti apa pun, bahwa vaksin Oxford tidak bekerja seperti yang diharapkan dan tampaknya tidak efektif pada usia di atas 65 tahun.

Baca Juga: 108 dari 600 Artis Korea Selatan Berharap Meninggal Tahun Lalu, 52 Persen Akibat Komentar Jahat Netizen

Ketika didesak pada bukti, Macron mengakui dia tidak memiliki data baru untuk mendukung klaimnya yang luar biasa.

"Kami sedang menunggu hasil EMA, tapi hari ini semuanya menunjuk pada pemikiran bahwa itu tidak efektif pada orang yang lebih tua dari 65," kata Macron pada Jumat di Paris yang dilansir dari Express pada Sabtu, 30 Januari 2021.

"Beberapa mengatakan mereka yang berusia 60 tahun atau lebih," sambungnya.

Baca Juga: Anak Dipenjara hingga Rela Ngekos Di Depan Polres, Ibu Ridho Ilahi: Dia Anak Yatim Tulang Punggung Keluarga

"Apa yang dapat saya sampaikan secara resmi hari ini adalah bahwa hasil awal yang kami miliki tidak menggembirakan bagi orang berusia 60 hingga 65 tahun terkait AstraZeneca," jelasnya.

Halaman:

Editor: Imas Solihah

Sumber: Express


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x