17 Hotel di Jabar Siap Disulap Jadi Tempat Isolasi Pasien Covid-19, PHRI Tunggu Kepastian Pusat

28 September 2020, 21:29 WIB
Ilustrasi Hotel.* /PRFM

PR PANGANDARAN – Sebanyak 17 hotel di Jawa Barat siap disulap sebagai tempat isolasi bagi pasien Covid-19 kategori Orang Tanpa Gejala (OTG).

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Perhimpunan dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Jawa Barat (Jabar), Herman Muchtar usai rapat mingguan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar di Gedung Sate, Kota Bandung pada Senin, 28 September 2020.

"Saat ini kami menunggu sosialisasi dari pemerintah. Sudah ada 17 hotel yang siap, mayoritas ada di Bandung sekitar 13 hotel. Kami dan Pemprov Jabar sedang mendata hotel mana saja yang siap menjadi tempat isolasi," tutur Herman seperti dikutip dari jabar.antaranews.com pada Senin, 28 September 2020.

Baca Juga: Sempat Niat Kabur hingga Jual HP, Tersangka Oknum Dokter Rapid Tes Bermuara Dililit Pasal Berlapis

Jumlah tersebut, lanjut Herman, perkembangannya fluktuatif. Sebelumnya ada 17 hotel, kemudian naik menjadi 23 dan kini turun kembali menjadi 17.

Menurut Herman, penurunan tersebut disebabkan beberapa alasan dari hotel yang bersangkutan.

Mulai dari belum jelasnya waktu penggunaan jasa hotel oleh pemerintah pusat dan daerah, hingga adanya desakan masyarakat di sekitar hotel agar penginapan tersebut dijadikan tempat isolasi.

Baca Juga: Jadi Relawan Kesehatan Sejak Juli, Begini Pengakuan Tersangka Pelecehan Tes Rapid di Bandara Soetta

Oleh karena itu, pihaknya berharap Pemprov Jabar agar bisa cepat mengambil langkah untuk menentukan soal banyaknya ruang isolasi dan hotel yang dibutuhkan. Terlebih jumlah pemesanan hotel biasanya meningkat jelang akhir tahun.

"Jadi jangan sampai kepastian ini terus diundur karena pihak manajemen perhotelan pun berkejar-kejaran dengan pemesanan dari masyarakat menjelang akhir tahun," ujar Herman.

Hingga kini, pihaknya belum bisa menjelaskan lebih rinci perihal hotel mana saja yang siap. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengantisipasi adanya penolakan dari pihak hotel yang hingga kini masih menunggu kepastian dari Pemprov Jabar.

Baca Juga: Jokowi dan DPR Dianggap Ingkar Janji Selesaikan Sederet Kasus Pelanggaran HAM di Tanah Air

"Kami menunggu kepastian dari pusat karena daerah katanya akan ada rapat lagi. Kepastian ini diharap bisa lebih cepat," katanya.

Sementara itu, belum pastinya hal tersebut juga disampaikan oleh Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar, Setiawan Wangsaatmaja.

Menurutnya, pemerintah pusat lah yang akan membayar pemesanan hotel. Sehingga butuh koordinasi lebih lanjut perihal jumlah ruangan yang akan dipersiapkan.

Baca Juga: Nafsu dan Butuh Uang Jadi Motif Kasus Pelecehan Dokter Rapid Tes, Polisi: Ngakunya Baru Sekali

"Kami harus menelaah juga berapa harga hotel yang akan dijadikan ruang isolasi. Harga yang dikeluarkan Gubernur dan BPKP tidak boleh berbeda, makanya saya belum bisa memberikan data detailnya," ungkap Setiawan.

Setiawan mengatakan bahwa berdasarkan prediksi, pentingnya kesiapan hotel dan tempat lainnya sebagai ruang isolasi baru akan terjadi pada Desember 2020.

Ia pun mencontohkan masih terdapat ruang isolasi di Jawa Barat yang belum terpakai.

Baca Juga: Eks Tim Mawar di Tubuh Kementerian Prabowo Dipersoalkan KontraS, Orang Gerindra Angkat Bicara

Misalnya di Gedung BPSDM, Kota Cimahi yang baru terisi 20%. Sedangkan total seluruh ruang isolasi di Jabar baru terisi 40%.

"Pemprov Jabar ingin mempersiapkan ruang isolasi bagi pasien Covid-19 yang tidak memiliki gejala. Kurang lebih kita membutuhkan 1.000 kamar di luar yang ada sekarang," pungkas Setiawan.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler