Satu Keluarga Terpapar Covid-19, Belasan Warga di Solo Harus Jalani Karantina Mandiri

14 Oktober 2020, 21:05 WIB
Ilustrasi Covid-19./Pixabay /

PR PANGANDARAN - Satu keluarga dinyatakan terpapar Covid-19, hingga akhirnya belasan warga di RW 6 Kelurahan Gandekan, Kecamatan Jebres, Solo, harus menjalani karantina mandiri mulai Senin, 12 Oktober 2020.

Karantina terhadap belasan warga itu dilakukan setelah diketahui memiliki kontak langsung dengan keluarga positif Covid-19.

"Ada 19 warga dikarantina sejak Senin 12 Oktober lalu, sembari menunggu hasil swab yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota (DKK) keluar," kata Lurah Gandekan, Ari Rahmadani, di Surakarta, Rabu, 14 Oktober 2020, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI.

Baca Juga: Ngabalin Sebut Pendemo Sampah Demokrasi, Tengku Zul: Sampah Demokrasi itu Penjilat Rezim!

Karantina ini diinisiasi oleh kelurahan, karena melihat kondisi lingkungan tempat tinggal warga tidak memungkinkan untuk melakukan karantina mandiri di rumah masing-masing.

Sehingga selaku pemangku wilayah dan juga gugus tugas di wilayah Gandekan, bekerja sama dengan Jogo Tonggo, menyediakan fasilitas karantina di SD Kristen yang lokasinya di Kelurahan Gandekan.

Terkait warganya yang positif Covid-19, Ari mengatakan, awalnya ada satu warga yang diketahui positif. Setelah dilakukan tracing ternyata anak dan cucu serta pembantu rumah tangganya juga positif Covid-19.

Baca Juga: Romantis Total! Jinyoung GOT7 hingga Jungkook BTS Jadi Idol K-Pop yang Siap Meluluhlantakan Hati

“Nah kemudian tracing lagi ketemu 19 orang ini yang langsung dilakukan swab oleh DKK. Banyaknya warga yang masuk tracing ya karena tadi, di lingkungan ini menggunakan kamar mandi umum yang menjadi tempat interaksi warga,” sambung Ari.

Meski lokasi karantina di bangunan sekolah, namun pihak kelurahan berusaha menyediakan tempat yang layak bagi warganya yang melaksanakan karantina.

Sementara semua kebutuhan, termasuk makan tiga kali sehari dipenuhi Jogo Tonggo Kelurahan Gandekan.

Baca Juga: Habib Rizieq Segera Pulang Kampung, PKS: Keberadaannya Jadi Bukti Demokrasi Hidup di Indonesia

Secara terpisah, Kepala DKK Surakarta, dr. Siti Wahyuningsih mengapresiasi inisiatif warga untuk membuka tempat karantina bagi tetangganya (warga lain) yang menunggu hasil swab.

Karena dengan inisiatif tersebut bisa meminimalisir penyebaran dan mempermudah pemantauan.

Ning mengungkapkan, kasus ini awalnya dari klaster keluarga, yang ekornya berkembang jadi lima. Yang pertama terkena orang tuanya, kemudian anaknya dan cucu lalu pembantunya juga.

Baca Juga: Waktunya Cek Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini untuk Referensi Makanan Hingga Kecantikan

"Total enam orang. Kemudian dari enam ini kita tracing muncul 21 orang dan semuanya sudah swab, tinggal nunggu hasilnya," jelas Ning sapaan akrabnya.

Sementara itu data yang dikonfirmasi dari Satgas Covid 19, warga yang karantina kini tinggal 17 orang, karena yang dua hasilnya sudah keluar dan negatif.

Warga karantina dengan hasil swab negatif langsung dikembalikan ke rumah masing-masing.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler