Covid-19 Diam-diam Mengintai Pendemo, Klaster Demonstrasi Mahasiswa Khawatir Mulai Terbentuk

- 13 Oktober 2020, 21:03 WIB
Juru bicara Covid-19, Wiku Adisasmito.
Juru bicara Covid-19, Wiku Adisasmito. /Setkab

PR PANGANDARAN - Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 meminta perguruan tinggi untuk melakukan pemeriksaan massal terhadap mahasiswa yang mengikuti demonstrasi tolak Undang-Undang (UU) Cipta Kerja dalam seminggu terakhir.

"Kami imbau agar pihak universitas yang mahasiswanya mengikuti kegiatan aksi tersebut untuk melakukan identifikasi dan testing," kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 13 Oktober 2020, dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari RRI.

Wiku melihat, mahasiswa terdeteksi reaktif akibat demonstrasi mulai bermunculan di mana-mana, dan menuju terbentuknya klaster baru Covid-19, yakni Klaster Demonstrasi Mahasiswa.

Baca Juga: Diduga Lakukan Penghasutan dalam Aksi 8 Oktober, Petinggi KAMI Dijerat UU ITE dengan 6 Tahun Penjara

Berdasarkan data yang dihimpun, telah ada 123 mahasiswa dari enam provinsi di perguruan tinggi Indonesia reaktif Covid-19, setelah mengikuti aksi demonstrasi.

Rinciannya, 21 orang dari total 253 demonstran mahasiswa yang diperiksa di Sumatera Utara, lalu 34 dari 1.192 mahasiswa di DKI Jakarta, dan 24 dari 650 demonstran mahasiswa di Jawa Timur.

Kemudian, 30 dari 261 demonstran mahasiswa di Sulawesi Utara, dilanjutkan 13 dari 39 demonstran mahasiswa di Jawa Barat dan seorang dari 95 demonstran mahasiswa dari DI Yogyakarta.

Baca Juga: Ikut Berseru dalam Aksi 1310, Habib Rizieq akan Pulang ke Indonesia Usai Cekal dan Denda Dicabut

Temuan banyaknya demosntran terpapar Covid-19 dikhawatirkan dapat menciptakan klaster demo mahasiswa, terlebih demo dilakukan besar-besaran dan tanpa menjaga jarak.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: RRI


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah