Menurutnya, konsolidasi yang dilakukan untuk tahap pertama ini dilakukan untuk mengurangi kebingungan atau program satu data, maka penanganan impor vaksin hanya dilakukan pemerintah.
Dalam kesempatan itu, Erick juga menambahkan bahwa pemerintah Indonesia mendapat kesempatan untuk memproduksi yang namanya vaksin Merah Putih ataupun vaksin multilateral, jadi vaksin kerjasama negara-negara di dunia.
Baca Juga: Diterpa Isu Nikah Settingan hingga Beda Agama, Penghulu Kiwil dan Eva Belisima Buka Suara
Oleh karena itu, KPCPEN telah bertemu dengan beberapa produsen yang bisa produksi vaksin dengan melibatkan Indonesia.
"Kita akan dijadikan hub untuk produksi vaksin," kata Erick Thohir.
Pada tahun 2022, Erick mengatakan bahwa Indonesia akan memiliki kurang lebih 100 juta order vaksin yang harus diproduksi.
"Pada akhir 2021 kurang lebih terdapat 40 juta vaksin, sedangkan kalau kita melihat seperti vaksin Sinovac sendiri merupakan bahan baku yang harus kita produksi sendiri," ujar Erick.***
Artikel Rekomendasi