PR PANGANDARAN – Diplomat Jerman sebelumnya mendatangi markas Front Pembela Islam (FPI) di Petamburan.
Dikabarkan perwakilan dari Turki juga akan mendatangi markas yang dipimpin oleh Habib Rizieq Shihab itu.
Kabar ini dibagikan oleh akun Facebook Anak +62 yang membagikan potongan video Presiden Recep Tayyip Erdogan dengan narasi bahwa Turki menyusul Jerman akan datangi markas FPI.
Baca Juga: Resmi Dilantik! Berikut Daftar Nama Menteri dan Wakil Menteri Jokowi di Kabinet Indonesia Maju
Berikut narasi lengkapnya:
“SUBSCRIBE: https://youtube.com/channel/
DISOROTI DUNIA INTERNASIONAL ,,HARI INI ~TAK HANYA JERMAN,TURKIPUN AKAN DATANGI MARKAS FPI TERKAIT ATAS TERMURK4NYA PEMBAIYAN 6 LASKAR~INFO TERKINI” unggah akun Facebook Anak +62, Senin (22/12/2020).”
Lantas, benarkah jika Turki juga akan mendatangi markas FPI?
Baca Juga: Teddy Ngotot Ada Haknya dalam Harta Mendiang Lina, Ternyata Begini Pembagian Warisan Menurut Islam
Berdasarkan hasil penelusuran Tim PikiranRakyat-Pangandaran.com dari laman Turn Back Hoax, tidak disebutkan dalam video bahwa Turki akan mendatangi markas FPI.
Video yang dibagikan merupakan Presiden Recep Tayyip Erdogan yang menyampaikan pidato pada acara Kuala Lumpur Summit (KLS) 2019.
Isi dari pidato Erdogan adalah pembahasan mengenai sejumlah permasalahan seperti krisis kemanusian dan kondisi Palestina.
Dikutip dari Turn Back Hoax, hal pertama yang disorot Erdogan adalah Palestina, dia mengaku telah mengerahkan upaya untuk melindungi Palestina dari penindasan Israel.
Baca Juga: Kembali Diperiksa, Benarkah Gisel Terbukti Pemeran Video Syur?
Erdogan mengungkapkan Turki telah mengambil tindakan terhadap setiap aksi melanggar hukum di berbagai tempat seperti dari Turkistan ke Arakan, dari Yaman ke Libya dan Suriah.
Erdogan juga mengatakan bahwa jutaan mereka datang ke Turki sebagai pengungsi dan Turki selalu membuka tangan bagi mereka yang menjadi korban krisis kemanusiaan.
Berdasarkan pemaparan di atas mengenai Turki akan mengunjungi markas FPI mengikuti Jerman adalah tidak benar.
Oleh sebab itu, informasi tersebut masuk ke dalam kategori hoaks Misleading Content atau konten yang menyesatkan.***
Artikel Rekomendasi