Pandemi Covid-19 Belum Usai, Hong Kong Kini Diserang Virus Babi Afrika, Bahayakah bagi Manusia?

11 Februari 2021, 06:45 WIB
ILUSTRASI BABI /PIXABAY / Alexas_Fotos/

PR PANGANDARAN - Pandemi Covid-19 belum usai, kini dilaporkan telah muncul virus lain yang membuat cemas orang banyak.

Warga Hong Kong baru-baru ini dikejutkan dengan kemunculan virus Babi Afrika atau Africa Swine Fever. 

Diketahui virus Babi Afrika ini menyerang hewan ternak babi secara massal di salah satu peternakan kota di Hong Kong.

Baca Juga: Cek Fakta: Minum Air Hangat 4 Kali Sehari Diklaim Dapat Sembuhkan Covid-19, Simak Faktanya

Atas kejadian itu, pihak berwenang Hong Kong memerintahkan pemusnahan terhadal 3.000 babi dalam satu kawanan.

Menyebarnya virus Babi Afrika yang jarang terjadi di Hong Kong ini ditemukan menyebar untuk pertama kalinya di peternakan tersebut.

Wabah ini tercatat baru terjadi lagi di Hong Kong dan ditemukan di sebuah peternakan di daerah pedesaan Yuen Long, di utara dekat perbatasan daratan Tiongkok.

Baca Juga: Kemendikbud Salurkan KIP Kuliah 2021, Jumlah Bantuan Capai Rp33,6 Juta per Mahasiswa, Simak Rinciannya

Berdasarkan catatan, wabah virus Babi Afrika terakhir kali terjadi pada 2019 lalu yang dibawa oleh babi impor.

Ketika itu, pohan berwenang di Hong Kong terpaksa memerintahkan pemusnahan terhadap 10.000 babi.

Virus ini cukup membahayakan bagi hewan ternak di Hong Kong dan pernah menghancurkan peternakan pada 2018 dan 2019.

Baca Juga: 8 Fakta Gabriella Larasati Terduga Pemeran Video Syur 14 Detik, Mimpi Punya Rumah hingga Segera Ulang Tahun

Pada musim dingin ini, virus Babi Afrika ini telah menyebabkan kerusakan yang lebih signifikan.

Departemen Pertanian dan Perikanan Hong Kong yang bertugas untuk mengawasi penyelidikan wabah mengatakan bahwa penyebaran virus itu hanya terbatas pada satu peternakan.

Atas pemusnahan yang telah dilakukan terhadap ribuan hewan ternak miliknya, sang pemilik akan diberi kompensasi.

Baca Juga: Video Syur 14 Detik Mirip Artis Gabriella Larasati Tersebar, Netizen Kini Tak Bisa Komentari Medsosnya

Seperti diketahui, laporan 5 Februari 2021 ini oleh Departemen Pertanian Amerika Serikat, Hong Kong memiliki sekitar 43 peternakan babi.

Jumlah tersebut terbilang cukup banyak dan terhitung 15% dari pasokan babi hidup, menurut laporan 5 Februari.

Departemen Pertanian dan Perikanan Hong Kong mengatakan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir dengan virus yang menyerang hewan ternak mereka.

Baca Juga: Alasan Praveen Jordan Gugur dari 32 Besar Thailand Open II dan BWF WTF, Ada Robekan di Bahu hingga Mood

Sebab, keseluruhan pasokan babi hidup dari sumber lain masih dapat memenuhi kebutuhan dan permintaan masyarakat. 

“Anggota masyarakat tidak perlu khawatir,” kata Departemen Pertanian dan Perikanan, seperti dilansir PikiranRakyat-Pangandaran.com dari laman Reuters pada Selasa, 9 Februari 2021.

Pihaknya juga menambahkan bahwa virus Babi Afrika ini tidak berbahaya bagi manusia dan jarang pula terjadi di Hong Kong.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler