Disorot Media Asing, 'Kekhawatiran' Tumbuh di Indonesia Seiring Mengganasnya Covid-19 Varian Delta

14 Juli 2021, 20:30 WIB
Ilustrasi Covid-19 Indonesia yang disorot media asing. /Pixabay

PR PANGANDARAN - Kini kekhawatiran menggelayuti Indonesia seiring mengganasnya ledakan kasus Covid-19 varian Delta di Indonesia.

Kekhawatiran ini meningkat di Indonesia, tertutama mengenai kemampuan daerahnya untuk mengatasi lonjakan kasus Covid-19 ini.

Sejak Covid-19 varian Delta menyebar di Indonesia, jumlah kasus terlihat semakin meningkat pesat, hingga disorot media asing.

Baca Juga: Seorang Pria Beristri di Singapura Dipenjara Gegara Nekat Merekam Pembantu yang Mandi

Menteri kesehatan, Budi Gunadi Sadikin pun memgakui bahwa varian Delta yang sangat mudah menular menyebar dengan seluruh wilauah negara ini.

Indonesia kini sedang mati-matian berjuang untuk memperlambat laju penularan Covid-19 ini.

Pada Rabu, 14 Juli 2021, rekor kembali tercatat karena terdalat 54.000 kasus baru di Indonesia.

Baca Juga: Mbah Mijan Ungkap Cara Basmi Pandemi pada Zaman Dulu yang Kini Dilupakan: Penguatan Mental dan Spiritual

Angka ini naik lebih dari sepuluh kali lipat dari jumlah kasus pada awal Juni, meskipun ada langkah-langkah penahanan baru.

Menkes mengatakan varian Delta yang pertama kali diidentifikasi di India telah ditemukan di 11 daerah di luar pulau Jawa yang berpenduduk padat.

Kasus pun telah meningkat di beberapa bagian Sumatera, Papua dan Kalimantan, dan daerah-daerah yang jauh seperti Papua Barat sangat memprihatinkan.

Baca Juga: Tata Cara Menyembelih Hewan Kurban di Masa Pandemi Covid-19 saat Idul Adha

Ia pun memerintahkan agar peraturan diperketat mengingat kapasitas faskes di luar Jawa masih belum begitu memadai.

"Ini harus kita pantau dengan ketat, karena jika terjadi sesuatu di sana, kapasitas kesehatan mereka di bawah Jakarta atau Jawa," kata Budi, sebagaimana PikiranRakyat-Pangandaran.com lansir dari Reuters pada Rabu, 14 Juli 2021.

Di Nusa Tenggara Timur, infeksi meningkat lebih dari dua kali lipat dalam tiga hari terakhir, sedangkan di Lampung di Sumatera, okupansi tempat tidur pada hari Senin mencapai 86%, Kalimantan Timur 85%, dan Papua Barat 79%.

Baca Juga: Barbie Kumalasari Akui Pakai 'Susuk' Berlian, Robby Purba Tegaskan: Ini Bukan Settingan!

Ismen Mukhtar, ahli epidemiologi di Lampung mengatakan bahwa kini wilayah Indonesia sangat rentan.

“Fasilitas kesehatan sangat dibutuhkan karena menyelamatkan nyawa,” ungkapnya.

Ia menambahkan, "Tapi yang lebih penting adalah membatasi penularan."

Rumah sakit di Jawa telah dibanjiri dalam beberapa pekan terakhir, dengan banyak orang berjuang untuk mendapatkan perawatan.

Baca Juga: 3 Provinsi Ini Alami Penurunan Mobilitas di Hari ke-10 PPKM Darurat

Sebagian besar dari 550 orang yang telah meninggal dalam isolasi sejak Juni berada di Jawa, menurut kelompok inisiatif data independen Lapor Covid-19.

Ketika para ahli kesehatan memperingatkan Indonesia bisa menjadi India berikutnya, pemerintah telah bergegas untuk meningkatkan kapasitas dan mengamankan pasokan oksigen yang cukup.

Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pasokan oksigen dikelola dengan baik, dengan lebih dari 1.500 generator oksigen diperkirakan akan tiba dari Singapura dan Tiongkok.

Baca Juga: 5 Makanan dan Minuman yang Bermanfaat untuk Atasi Dehidrasi, Salah Satunya Kaldu dan Sup

Ia pun menambahkan bahwa lebih dari 2.000 dokter yang baru lulus dan 20.000 perawat akan segera dikerahkan ke rumah sakit untuk menanggulangi masalah ini.***

 

Editor: Nur Annisa

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler