Pejuang Taliban Bunuh Wanita yang Tak Gunakan Burqa, Konferensi Jubir Jadi Sorotan

18 Agustus 2021, 21:45 WIB
ilustrasi perempuan memakai burqa, niqab dan cadar/MHRezaa/Unsplash /

PR PANGANDARAN – Pejuang Taliban diketahui menembak dan membunuh seorang wanita yang tidak menggunakan ‘burqa’ di Afghanistan pada Selasa lalu.

Insiden mengerikan ini diketahui terjadi pada hari yang sama ketika Taliban mengatakan bahwa mereka akan menghormati ‘hak-hak wanita’.

Sebuah foto memperlihatkan seorang wanita di Provinsi Takhar, Afghanistan tengah berbaring sambil dipenuhi darah.

Baca Juga: Ambil Alih Afghanistan, Taliban Sebut Akan Hormati Hak Perempuan dan Kebebasan Pers

Wanita itu diketahui dibunuh usai dianggap membangkang karena tidak menggunakan penutup kepala.

Pembunuhan diketahui terjadi di tengah ambil alih kelompok tersebut, ketika tentara Amerika Serikat meninggalkan Afghanistan.

Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari New York Post, insiden ini bertentangan dengan apa yang dikatakan oleh juru bicara atau jubir Taliban, Zabihullah Mujahid.

Baca Juga: Dampak Konflik Taliban, Jabatan Presiden Afghanistan Berpindah “Sementara” ke Wapres

Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid menyelenggarakan konferensi pers yang mengatakan akan menghormati hak perempuan di bawah hukum syariah.

Taliban juga mengatakan akan mengembalikan para perempuan sehingga dapat bersekolah dan bekerja.

Mujahid juga berjanji akan menjamin amnesti bagi warga Afghanistan yang bekerja dengan pemerintahan sebelumnya.

Baca Juga: Berbeda dengan Terakhir Memerintah, Taliban Tidak Mewajibkan Pemakaian Burqa untuk Perempuan

Ketika Taliban diatur Afghanistan sebelum 9/11, mereka mencegah wanita dan anak perempuan meninggalkan rumah tanpa ditemani pria, dan tidak memperbolehkan mereka bekerja dan mendapatkan pendidikan.

Para pemberontak juga bersumpah pada hari Selasa tidak akan mengintervensi upaya evakuasi masyarakat Barat dan sekutu Afghanistan mereka, sebaliknya dilaporkan bahwa di Bandara Internasional Hamid Karzai mereka menyerang ribuan orang yang berupaya melarikan diri.

“Ada anak-anak, perempuan, bayi, wanita tua, mereka hampir tidak bisa berjalan,” kata mantan kontraktor Departemen Luar Negeri Afghanistan.

Baca Juga: Sebut 'Waktu Telah Berubah', Perempuan di Afghanistan Menantang Kembalinya Taliban ke Ibukota

Lebih lanjut, dikatakan bahwa ada lebih dari 10 ribu orang yang mencoba melarikan diri dari Afghanistan, ketika Taliban mengambil alih pemerintahan.

“Mereka berada di situasi yang sangat buruk, saya memberitahu Anda. Pada akhirnya, saya pikir ada sekitar 10.000 atau lebih dari 10.000 orang, mereka berlarian di bandara. Taliban menghajar orang-orang dan mereka melompat pagar berduri dan juga tempok,” katanya.

Sementara di Kabul, Taliban diketahui menembakkan senjata ketika mereka mengawasi rumah warga dan para pekerja pemerintahan.***

Editor: Imas Solihah

Sumber: nypost

Tags

Terkini

Terpopuler