'Jelas Macron Hina Islam', Anggota DPR Ini Desak Aceh Keluarkan Surat Edaran Boikot Produk Prancis

1 November 2020, 17:30 WIB
Banyak negara-negara Arab memutuskan melakukan boikot terhadap produk Prancis karena pernyataan Emmanuel Macron soal Islam. /Twitter.com/@a_alowaihan1

PR PANGANDARAN - Dampak rentetan peristiwa yang berkaitan dengan intoleransi di Prancis terus memanas, tak terkecuali di Indonesia yang merupakan mayoritas penduduknya beragama Islam.

Wacana untuk memboikot semua produk yang berasal dari Prancis terus bergulir. Hal tersebut terjadi pula di Aceh.

Anggota DPR Aceh, Sulaiman mendesak Forkopimda Aceh agar lekas melakukan musyawarah dalam rangka menyusun surat edaran ataupun semacam imbauan agar memboikot semua produk yang berasal dari negara Prancis.

Baca Juga: Dirintis Jokowi-Ahok hingga Jakarta Jadi Kota Terbaik Dunia, Fadli Zon ke Fadjroel: Malu Membacanya

Menurut politisi Partai Aceh ini, hal tersebut sejalan dengan pendirian Majelis Ulama Indonesia (MUI). Inisiasi Aceh untuk menyusun dan melahirkan imbauan itu dianggapnya sebuah keharusan. Terlebih bahwa Aceh merupakan daerah yang menjunjung tinggi serta menjalankan syariat Islam.

"Presiden Prancis Emmanuel Macron dengan jelas telah menghina Islam dan melecehkan Nabi Muhammad SAW, pemerintah Aceh harus menunggu apalagi, segera ambil sikap oleh pemerintah bersama Forkopimda Aceh," katanya, seperti dilansir Pangandaran.Pikiran-Rakyat.com dari laman RRI pada Minggu, 1 November 2020.

Selain itu, Sulaiman yang juga anggota Komisi II DPR Aceh mengajak tanpa terkecuali seluruh masyarakat Aceh, baik yang beragama Islam maupun agama lainnya, untuk segera menyatakan sikap melalui langkah yang sangat sederhana, yaitu dengan menyudahi untuk membeli dan menkonsumsi produk-produk yang berasal dari Prancis.

Baca Juga: Akui Tak Setuju 'Kekerasan' Terjadi di Paris, Jokowi: Tapi, RI Juga Mengecam Keras Penghina Islam

"Cukup banyak produk Prancis di Aceh, maka disamping kesadaran masyarakat Aceh sendiri memboikot, Kehadiran pemerintah Aceh juga sangat penting, Mari Pak Plt Gubernur Aceh yang katanya Meu Aneuk Agam, saya tantang anda untuk keluarkan Surat edaran agar tidak lagi menggunakan produk Prancis," ujar Sulaiman.

Penerapan sikap tersebut, lanjut Sulaiman, bisa dipelopori oleh jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) serta pekerja kantoran milik pemerintah Aceh, tak terkecuali di DPR Aceh.

"Ketua DPR Aceh juga jangan diam, agama anda sedang dihina oleh Presiden Prancis, jangan diam," lanjutnya.

Baca Juga: Prilly Kesal hingga Sebut 'Otaknya Tak Bisa Berhenti Berpikir', Netizen: Salah Pilih Teman Dekat

Diketahui, pasca insiden terbunuhnya seorang guru Prancis oleh seorang pemuda setelah mempertunjukan kartun Nabi Muhammad kepada para siswanya, Presiden Macron berkali-kali mengeluarkan pernyataan yang bernada menuding muslim sebagai aktor kekerasan.

Tak hanya itu, Macron juga menggambarkan wajah Islam sebagai agama yang tengah mengalami krisis di berbagai belahan dunia.

Sulaiman pun sebelumnya mengaku atas nama pribadi sekaligus peranannya di pemerintahan sebagai anggota DPR Aceh, dirinya mengutuk keras sikap presiden Prancis yang dianggapnya telah melecehkan Islam.

Baca Juga: Ikut Tim Penyelamat Gempa, Aksi Heroik Seekor Anjing Selamatkan Kucing dari Puing-puing Bangunan

"Kepada Presiden saya harap segera putuskan hubungan diplomatik, dan segera meminta kepada Kedubes Prancis untuk Indonesia agar meninggalkan indonesia dan menutup kantor," tutur Sulaiman.

Sebelumnya, Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), Asrorun Niam telah menjelaskan bahwa pemboikotan produk Prancis adalah wajib hukumnya apabila aksi itu dijadikan sarana peringatan.

Terutama dalam hal untuk mengingatkan pihak-pihak tak bertanggung jawab yang kerap kali menghina Nabi Muhammad SAW. Seperti pada pernyataan Presiden Prancis, Emmanuel Macron beberapa waktu lalu.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler