PM Israel Peringatkan 'Perang Kekerasan' Jika Biden Menang, Ini Perbedaannya dengan Donald Trump

6 November 2020, 18:56 WIB
Calon Presiden AS, Joe Biden. /Instagram @joebiden

PR PANGANDARAN - Posisi calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden dalam kesepakatan Iran dapat menyebabkan ‘konfrontasi dengan kekerasan’ antara kedua negara

"Biden telah lama mengatakan secara terbuka bahwa dia akan kembali ke perjanjian nuklir," kata Menteri Penyelesaian Tzachi Hanegbi yang dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Arabnews.

Hanegbi mengatakan sebagian besar orang Israel, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, melihat kesepakatan 2015 sebagai ‘kesalahan dan itu meremehkan’.

Baca Juga: Jika Kalah Pilpres AS 2020, Donald Trump Masih Bisa Calonkan Diri Lagi Pada Pilpres 2024, Kenapa?

"Jika Biden tetap berpegang pada kebijakan itu, pada akhirnya akan ada konfrontasi dengan kekerasan atau peperangan besar antara Israel dan Iran," katanya.

Tetapi menteri Israel lainnya memiliki pendapat berbeda tentang kemungkinan kemenangan Biden.

Ketua Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan Knesset Zvi Hauser mengatakan dia mengetahui sikap Biden selama masa jabatannya sebagai wakil presiden AS, menyebutnya sebagai ‘teman sejati Israel.’

Baca Juga: Beraksi saat Minimarket Tutup, Pria 23 Tahun Ini Bobol CCTV, Buka Brankas dan Bawa Kabur Uang

"Saya berasumsi bahwa jika Perjanjian Iran diperbarui ... itu akan lebih baik dari yang sebelumnya," tambahnya.

Mengutip dari jajak pendapat Reuters Biden sebelumnya mengungkapkan kebijakan luar negeri yang akan ia berlakukan jika menjabat sebagai presiden salah satunya kesepatan nuklir Iran.

Ia mengatakan akan berurusan dengan Iran melalui diplomasi dan memasuki kembali perjanjian nuklir, tetapi jika Iran terlebih dahulu kembali untuk mematuhi pembatasan kesepakatan pada program nuklirnya.

Baca Juga: Video Jenazah Covid-19 dengan Bola Mata Copot hingga Darah Bercucuran Viral, Begini Kebenarannya

Ia juga mengusulkan fokus yang lebih sempit bagi militer AS di kawasan Afghanistan pada kontraterorisme dan bekerja dengan sekutu lokal.

Dikatakan bahwa serangan yang menewaskan komandan Iran yang kuat Qassem Soleimani ‘menempatkan Amerika Serikat dan Iran pada jalur yang bertabrakan.’

Biden ingin mengakhiri dukungan AS untuk perang Arab Saudi di Yaman, yang dibela Trump. Serta membawa pulang pasukan.

Baca Juga: Digemari Kakek-Nenek Usia 50-an, Ternyata Ini Keunikan Drama Fantasi ‘Tale of the Nine-Tailed’

Dia akan membawa sebagian besar pasukan AS pulang dari Afghanistan dan secara sempit memfokuskan misi di sana untuk memerangi al Qaeda dan ISIS.

Sementara itu, Donald Trump juga memiliki pendapat lain terkait kebijakan luar negeri dengan Iran yang ia sampaikan dalam jajak pendapat.

Ia mengatakan akan menarik Amerika Serikat dari kesepakatan nuklir yang dicapai dengan Iran, negara-negara Eropa dan Rusia selama pemerintahan Obama.

Baca Juga: Segera Cek Rekening Anda! Ternyata Hari Ini BLT Subsidi Gaji Tahap 2 Cair, Simak Langkah-langkahnya

Kemudian telah mempertanyakan manfaat intervensi militer AS di Timur Tengah, khususnya invasi Irak tahun 2003, tetapi mengirim lebih banyak pasukan ke wilayah tersebut setelah penarikan AS dari kesepakatan nuklir Iran meningkatkan ketegangan.

Pada Januari, setelah proksi Iran dan pasukan AS bentrok di Irak, dia memerintahkan serangan yang menewaskan Soleimani.

Dia mengatakan, dia ingin penarikan militer penuh dari Afghanistan untuk mengakhiri perang terpanjang Amerika, dan telah menyarankan bahwa pasukan yang tersisa harus pulang sebelum Natal, meskipun seorang penasehat utama mengatakan Washington akan mengurangi pasukannya menjadi 2.500 pada awal tahun depan.

Baca Juga: Kerap Bikin Konten Kontroversial, Trump Tak Akan Dapat Hak Istimewa Ini Lagi dari Twitter Jika Kalah

Pada bulan Februari, pemerintahan Trump mencapai kesepakatan dengan Taliban tentang pengurangan pasukan AS secara bertahap, tetapi itu tergantung pada kondisi pertemuan kelompok militan Islam tersebut.

Meningkatnya kekerasan sejak itu telah menimbulkan pertanyaan tentang apakah Trump dapat membawa pulang semua pasukan AS dalam waktu dekat.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Arab News

Tags

Terkini

Terpopuler