Harapan untuk Akhiri Pandemi Meningkat, Vaksin Covid-19 Milik Pfizer 90 Persen Dinyatakan Efektif

11 November 2020, 15:56 WIB
Ilustrasi Vaksin Covid-19: Vaksin baru, Pfizer Inc bukan hanya dipercaya 90 persen efektif, namun imunisasi vaksin tersebut dipercaya dapat bertahan hingga 1 tahun. /Pikiran Rakyat

PR PANGANDARAN – Seiring dengan hasil analisis sementara yang menunjukkan bahwa vaksin covid-19 milik Pfizer atau BioNTech 90 persen efektif, harapan mengakhiri coronavirus semakin meningkat.

Perlu diketahui bahwa Pfizer adalah perusahaan internasional dalam bidang kesehatan yang ada di New York, Amerika Serikat, sedangkan BioNTech adalah perusahaan bioteknologi Jerman yang merupakan pencetus vaksin.

Awalnya BioNTech fokus pada pengembangan imunoterapi untuk kanker, tetapi saat ini fokus untuk mendapatkan vaksin Covid-19 dalam suatu perlombaan.

Baca Juga: Gatot Nurmantyo Putuskan Tak Hadir, Mahfud MD Sebut Bintang Tanda Jasa akan Tetap Diberikan

Berdasarkan data sementara, vaksin Pfizer atau BioNTech 90% efektif melindungi manusia dari penularan virus yang telah dilakukan selama uji coba global dan persidangannya akan terus berlanjut hingga Desember. Meski demikian, hasil kinerja vaksin tersebut sangat jelas.

Menurut John Bell, Profesor Kedokteran Regius di Universitas Oxford, yang juga terlibat dengan pembuatan vaksin Oxford tersebut mengatakan bahwa vaksin yang dibuat oleh Pfizer memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi.

Pfizer mengungkapkan harapannya untuk dapat memasok vaksin ini secara global.

Baca Juga: Diisukan Menikah Siri dengan Wika Salim, Hotman Paris: Istri Hanya Boleh Satu, Jangan Tanya Lagi

Sementara itu, negara akan memutuskan prioritas pemberian vaksin akan jatuh kepada kelompok masyarakat yang mana.

Namun, di tengah kabar yang membahagiakan ini, Wakil Presiden AS menyatakan bahwa pengembangan vaksin yang berhasil saat ini karena dibantu oleh program Operation Warp Speed milik pemerintah.

Pfizer pun menolak pernyataan tersebut lantaran pengembangan vaksin ini tidak ada campur tangan dari pemerintah.

Baca Juga: JKT48 akan Pangkas Member Gegara Covid-19, Melody: Grup Mengalami Kerugian Sangat Menyakitkan

“Kami tidak pernah menjadi bagian dari Operation Warp Speed,” ujar Kathrin Jansen, Kepala Penelitian dan Pengembangan Vaksin di Pfizer yang dikutip oleh PikiranRakyat-Pangandaran.com dari The Guardian pada Senin, 9 November 2020.

“Kami tidak pernah mengambil uang dari pemerintah AS, atau dari siapa pun,” ujarnya menambahkan.

Kedua tim pembuatan vaksin ini murni karena ingin fokus mengerahkan kemampuannya pada perlombaan untuk pengembangan vaksin Covid-19.

Baca Juga: Sensitif Hingga Sombong, Berikut Deretan Sifat Terburuk Menurut 12 Tanda Zodiak, Kamu Termasuk?

Keduanya yakni Pfizer dan BioNTech mengungkapkan bahwa tidak ada masalah keamanan sejauh ini dan tidak ada efek samping yang serius.

Sementara itu, regulator hanya akan menyetujui pendistribusian vaksin yang memiliki tingkat keberhasilan minimal 50%, namun hal ini rupanya melebihi harapan regulator.

“Hari ini adalah hari yang luar biasa bagi sains dan kemanusiaan. Rangkaian hasil pertama dari uji coba vaksin Covid-19 fase 3 kami memberikan bukti dari awal kemampuan vaksin kami untuk mencegah Covid-19,” ujar Dr Albert Bourla, Ketua dan Kepala Eksekutif Pfizer.

Baca Juga: Kirim Surat untuk Jokowi, Benarkah Gatot Nurmantyo Tolak Penghargaan Bintang Mahaputera?

Karena percobaan masih akan terus berlanjut, para ilmuwan berusaha untuk tetap hati-hati meskipun bahagia dengan hasil awal yang telah ditunjukkan.

“Sungguh melegakan melihat hasil positif pada vaksin ini dan menjadi pertanda baik bagi vaksin Covid-19 secara umum,” ujar Prof Peter Horby dari Universitas Oxford.

“Tentu saja kami perlu melihat lebih banyak detail dan menunggu hasil akhirnya, dan masih ada jalan yang sangat panjang yang harus dilalui sebelum vaksin mulai membuat perbedaan nyata, tetapi bagi saya ini terasa seperti momen yang menentukan,” ujarnya menambahkan.

Baca Juga: Kirim Surat untuk Jokowi, Benarkah Gatot Nurmantyo Tolak Penghargaan Bintang Mahaputera?

Vaksin mRNA Pfizer atau BioNTech memilih menggunakan kode genetik daripada virus itu sendiri dalam menangani Covid. Hal ini telah menjadi salah satu vaksin yang unggul dalam perlombaan vaksin global.

Terdapat sekira lebih dari 43 ribu relawan dalam uji coba fase ke-3. Mereka diberikan dua suntikan vaksin Covid-19 kurang lebih tiga minggu untuk dapat menentukan apakah vaksin tersebut berhasil atau tidak.

Kekhawatiran tentang beragam etnis yang rentan terhadap Covid pun juga sudah diantisipasi dengan baik. Hanya saja, untuk masalah berapa lama vaksin dapat bertahan  masih menjadi pertanyaan yang belum terjawab.

Baca Juga: Menolak Kalah di Pilpres AS 2020, Donald Trump Harus Tinggalkan Gedung Putih pada Hari Pelantikan

Meskipun perkembangan vaksin ini tergolong signifikan, Joe Biden, Presiden Amerika Serikat terpilih meminta agar tetap sabar.

Sejumlah negara telah memesan vaksin ini kepada pemerintah AS seperti Inggris, dan rencananya vaksin ini akan dikirim mulai tahun ini. ***

Editor: Nur Annisa

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler