Kerusuhan Prancis Berujung Tembakan Gas Air Mata, RUU Keamanan Publik Macron Didemo Massa

- 25 November 2020, 22:00 WIB
ilustrasi bendera Prancis.
ilustrasi bendera Prancis. /Pixabay

Dia menulis di Twitter bahwa seorang jurnalis atau warga yang merekam operasi polisi tentu saja dapat terus melakukannya.

Baca Juga: Pamer Kenakan Rok Pendek Seharga Rp20,3 Juta, Luna Maya Bikin Netizen Tercengang: Mehong Banget

"Tapi mereka yang menyertai foto mereka dengan seruan untuk melakukan kekerasan sambil memberikan nama dan alamat polisi kami tidak akan lagi bisa melakukan itu," katanya.

Pengawasan terhadap polisi Prancis belakangan ini meningkat setelah sejumlah insiden terekam dan dibagikan di media sosial.

Satu insiden termasuk kematian seorang sopir pengiriman Paris, Cédric Chouviat, seorang ayah berusia 42 tahun dari lima anak, pada bulan Januari.

Baca Juga: Tolak Kebijakan Luar Negeri ala Trump, Biden akan Pulihkan Pengaruh AS ke Tatanan Tertinggi Dunia

Ms Chouviat terdengar mengatakan ‘Saya tercekik’ ketika tujuh petugas polisi menahannya dalam rekaman yang dengan cepat menjadi viral.

Tiga petugas polisi didakwa melakukan pembunuhan pada bulan Juli sehubungan dengan kematiannya.***

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Express


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah