Lonjakan Covid-19 Ancam 'Keruntuhan Medis', Korea Selatan Kerahkan Militer untuk Perluas Pengujian

- 7 Desember 2020, 17:11 WIB
Bendera Korea Selatan.*
Bendera Korea Selatan.* /pixabay.com/Big_Heart

PR PANGANDARAN - Presiden Korea Selatan Moon Jae-in menyerukan pada Senin, 7 Desember 2020 untuk memperluas pengujian dan pelacakan Covid-19 yang lebih menyeluruh, ketika negara itu berjuang mengendalikan gelombang infeksi baru yang tersebar dalam beberapa wkatu terakhir. 

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea melaporkan 615 kasus Covid-19 baru pada Minggu tengah malam, membatasi peningkatan tiga digit setiap hari selama sebulan yang telah menyebabkan 8.311 pasien yang dikonfirmasi di karantina, terbanyak yang pernah ada.

Moon memerintahkan pemerintah untuk memobilisasi setiap sumber daya yang tersedia untuk melacak infeksi, dan untuk memperluas pengujian dengan mengerahkan militer dan lebih banyak orang dari layanan publik, kata juru bicara kepresidenan Gedung Biru Chung Man-ho dalam sebuah pengarahan.

Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani Sebut Anggaran Vaksin Covid-19 untuk 2021 Tembus Rp60,5 Triliun

Lebih lanjut, Moon menambahkan bahwa situs pengujian harus beroperasi lebih lama untuk memungkinkan orang yang bekerja diuji sesuai kenyamanan mereka dan lebih banyak fasilitas pengujian drive-through harus disiapkan, kata Chung.

Tingkat positif untuk kumpulan tes terbaru adalah sekitar 4,2 persen, dibandingkan dengan rata-rata tahun ini sebesar 1,2 persen, menurut KDCA.

Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Channel News Asia, mulai minggu depan, pusat pengujian akan mulai menggunakan alat tes yang dirancang untuk mengumpulkan sampel dari air liur dengan lebih mudah, diharapkan dapat mengurangi beberapa kesulitan yang mereka hadapi saat mencoba mengumpulkan sampel yang dapat digunakan, wakil direktur KDCA Na Seong-woong mengatakan dalam pengarahan.

Baca Juga: Menteri Komunikasi Kenalkan 5 Jubir Pemerintah untuk Sosialisasi Vaksinasi Covid-19, Siapa Saja?

Sementara pertanyaan tetap mengenai keakuratannya, pusat tersebut juga akan mulai menggunakan tes antigen, yang seharusnya mendeteksi protein spesifik dari virus, sebagai penghentian sementara, kata Na.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x