Terkait Eksekusi Keji ala Kim Jong-un, Media Korut Ramai Menyebut Bentuk Kekhawatiran Rezim

- 8 Desember 2020, 20:10 WIB
Presiden Korea Utara, Kim Jong-un dan rakyatnya.
Presiden Korea Utara, Kim Jong-un dan rakyatnya. /twitter.com /@DPRK_News

PR PANGANDARAN - Korea Utara secara terbuka mengeksekusi penyelundup karena melanggar tindakan karantina Covid-19.

Menurut Radio Free Asia (RFA), ini dapat diartikan sebagai indikasi bahwa rezim tertutup, meskipun berulang kali mengklaim tidak memiliki infeksi Covid-19, khawatir tentang penyebaran virus mematikan semakin tinggi.

Komite Pusat dari Partai Buruh yang berkuasa meningkatkan tindakan karantina darurat menjadi ‘tindakan karantina darurat tingkat sangat tinggi,’ kata RFA pekan lalu, mengutip sumber di Utara.

Baca Juga: Kim Jong-un Perketat Lockdown di Korut, Warga Menjerit Kelaparan dan Kehilangan Mata Pencaharian

Komite juga memberlakukan serangkaian tindakan yang lebih keras baru-baru ini, dengan ketakutan bahwa pelintas perbatasan yang sering membawa virus kembali bersama mereka dari Tiongkok.

Meski begitu, para penyelundup nekat terus membawa barang-barang Tiongkok ke Korea Utara.

"Ada banyak kontak dengan orang-orang di seberang perbatasan, termasuk banyak penyelundupan," kata sumber itu yang dilansir dari Korea Times.

Baca Juga: Hanya Gara-gara Tabrak Lampu Merah, Mahasiswa Malaysia Didenda hingga Rp13 Juta

Sebuah regu tembak dilaporkan mengeksekusi seorang penyelundup berusia 50-an di depan penduduk setempat di daerah perbatasan.

Hal itu dilakukan karena terdakwa telah melanggar aturan ketat karantina di Korea Utara yang mulai berlaku pada 20 November 2020.

Halaman:

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Korean Herald


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x