Diduga Jadi Situs Nuklir Rahasia, Citra Satelit Tunjukan Fasilitas 'Misterius' di Korea Utara

- 19 Desember 2020, 14:00 WIB
Ilustrasi bendera Korea Utara: kini negara tersebut tengah menghadapi tuduhan dari 7 negara DK PBB.
Ilustrasi bendera Korea Utara: kini negara tersebut tengah menghadapi tuduhan dari 7 negara DK PBB. /Pixabay/Chickenonline/Pixabay

Baca Juga: Lebih dari 85 Persen Penduduk Tolak Pembebasan Cho Doo-Soon, Pemerkosa Anak Paling Keji di Korsel

Hal itu telah dipantau oleh intelijen AS selama lebih dari satu dekade sebelum dia dan tim analis citra di James Martin Center for Nonproliferation Studies mengidentifikasi tempat itu pada 2018, tulisnya dalam sebuah laporan pada saat itu.

IAEA mengatakan Kangson menunjukkan beberapa karakteristik situs pengayaan tetapi organisasi tidak dapat memastikannya, karena Korea Utara mengeluarkan pengawasnya pada tahun 2009.

Sementara itu, Direktur Jenderal IAEA Rafael Mariano Grossi mengatakan kepada Reuters bahwa pengawas PBB memiliki "indikasi," yang tidak akan dia sebutkan, bahwa situs tersebut memiliki peran dalam program nuklir Korea Utara.

Baca Juga: Prediksi Akhir Covid-19, Peramal Termuda di Dunia Kini Bocorkan Ramalan 2021, Dimulai dari Februari

Ramon Pacheco Pardo, seorang ahli Korea di King's College London, mengatakan bahwa "pejabat intelijen Eropa lebih berhati-hati daripada rekan AS mereka" tentang apakah Kangson memperkaya uranium.

Posisi orang Eropa, katanya, "adalah kita tidak tahu pasti apa yang terjadi di sana, jadi mereka tidak bisa langsung menyimpulkan bahwa pengayaan terjadi tanpa bukti yang lebih kuat."

Laporan Utara 38 hari Jumat mencoba untuk mengisi beberapa celah.

Citra satelit dari tahun 2003, ketika bangunan utama sedang dibangun, menunjukkan lantai beton yang tampak seperti yang dibangun untuk bengkel, bukan bantalan beton yang digunakan dalam fasilitas pengayaan untuk melindungi peralatan sensitif dari getaran, kata laporan itu.

Baca Juga: Terharu Melihat Layar USG sang Buah Hati Bergerak dengan Lincah, Dinda Hauw: Sekecil Buah Rambutan

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah