PR PANGANDARAN – 22 Desember merupakan peringatan hari ibu, namun sayangnya tidak semua ibu mendapatkan kasih sayang di hari yang istimewa ini.
Seorang polisi dari Filipina terlihat secara brutal membunuh ibu dan anak yang tidak bersenjata dengan menembak mati mereka.
Insiden tersebut terekam kamera Minggu malam di Filipina dan telah membuat banyak netizen dari seluruh dunia mempertanyakan maraknya penyalahgunaan wewenang oleh polisi di bawah kepemimpinan Presiden Rodrigo Duterte.
Baca Juga: Kini Resmi Nikahi Canti Tachril, Adipati Dolken Ternyata Punya Mantan Pacar Penyuka Sesama Jenis
Dalam video itu, tersangka, Sersan Utama Jonel Nuezca, terlihat berpakaian preman, berdebat dengan seorang ibu dan anak di Tarlac, sebuah provinsi sekitar dua jam di utara Manila.
Video tersebut direkam oleh seorang saksi mata, Alyssa Calosing, yang menampilkan Nuezca mengeluarkan pistol dan menembak seorang ibu, Sonya Gregorio, yang berusia 52 tahun dan putranya Frank Anthony Gregorio yang berusia 25 tahun, saat mereka berpegangan erat.
Dalam sebuah wawancara radio, kepala polisi Paniqui mengatakan kedua pihak terlibat dalam perselisihan hak jalan properti, tetapi insiden penembakan itu berasal dari penembakan meriam PVC, yang juga dikenal sebagai boga, oleh Gregorios.
“Tersangka pergi ke sana untuk mengonfrontasi mereka, lalu masalah hak jalan muncul dan insiden penembakan terjadi. Kemarahan tersangka rupanya dipicu oleh konfrontasi antara putrinya dan Gregorio yang lebih tua, ”ujarnya.
Baca Juga: Posisinya Digantikan Sandiaga Uno Sebagai Menparekraf Baru, Wishnutama: Alhamdulillah
Menurut The Washington Post, putri Nuezca, yang masih di bawah umur, juga hadir dan terlihat dalam video berjalan-jalan sebelum memberi tahu Sonya untuk membiarkan putranya pergi.
Artikel Rekomendasi