Presiden Emmanuel Macron Dituding Berbohong Soal Vaksin untuk Mengurangi Permintaan Prancis

- 30 Januari 2021, 20:30 WIB
Presiden Perancis, Emmanuel Macron.
Presiden Perancis, Emmanuel Macron. /AFP/Ludovic Marin/Pool/

"Saya tidak memiliki data apa pun, dan saya tidak memiliki tim ilmiah sendiri untuk melihat angka-angka itu," kata Macron.

Presiden Macron telah dituduh merusak kepercayaan publik terhadap program vaksin Inggris dengan membuat klaim yang 'tidak benar' tentang suntikan Oxford-AstraZeneca.

Baca Juga: Sudah Keluarkan Rp1 Miliar Tetap Dipenjara, Ridho Ilahi Diduga Ditipu Mantan Kuasa Hukum hingga Tak Bersisa

Pernyataannya datang hanya beberapa jam sebelum European Medicines Agency (EMA) menyetujui penggunaan vaksin AstraZeneca, yang menyatakan bahwa vaksin itu dapat digunakan pada orang dewasa yang lebih tua.

"Di negara yang sudah dibanjiri anti-vaxxers, pertanyaan Presiden Macron, dalam bentuk kekesalan, tentang keefektifan vaksin AstraZeneca, tanpa dasar ilmiah apa pun, menyelami kedalaman ketidaktanggungjawaban," cuit Mantan presenter BBC Andrew Neil.

Berbicara kepada program Today Radio 4 BBC, Sir John Bell, yang membantu mengembangkan vaksin, menuduh Macron 'mengatur permintaan' untuk mengkompensasi karena tidak memiliki persediaan obat yang memadai.

Baca Juga: Waspada, Rawan Aksi Foto Bagian Bawah Rok Ketika di Eskalator, Berikut Detailnya

"Saya menduga ini adalah sedikit permintaan manajemen dari Tuan Macron," kata Sir John, ketua kedokteran regius di Universitas Oxford.

"Jika dia tidak memiliki vaksin, hal terbaik yang dapat Anda lakukan adalah mengurangi permintaan," sambungnya.

Sir John juga membalas deskripsi Presiden Macron tentang obat itu sebagai 'quasi-ineffective'.

Baca Juga: Tersinggung Disebut Tampan, Pria Riau ini Bunuh Temannya, Berita ini Bahkan Viral di Malaysia

Halaman:

Editor: Imas Solihah

Sumber: Express


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah