Di bawah skema visa, mereka yang ingin pindah harus menunjukkan bahwa mereka memiliki cukup dana untuk menopang diri mereka sendiri dan tanggungan mereka setidaknya selama enam bulan.
Baca Juga: Iran Tolak Negosiasi Kesepakatan Nuklir Usai Presiden Prancis Melibatkan Arab Saudi
Warga Hong Kong yang sudah berada di Inggris dan terlibat dalam membantu orang lain pindah mengatakan banyak dari pelamar awal cenderung adalah orang-orang kelas menengah yang berpendidikan, seringkali dengan keluarga muda, yang memiliki cukup likuiditas untuk membiayai kepindahan mereka.
"Kebanyakan orang yang kami ajak bicara adalah keluarga dengan anak-anak sekolah dasar atau usia penitipan anak," Nic, seorang aktivis dengan kelompok bernama Lion Rock Hill Inggris, mengatakan kepada AFP, meminta anonimitas.
Bahkan, sebuah sumber menyebutkan beberapa warga Hong Kong mulai meninggalkan kota, sebelum skema baru itu diterapkan.
Terbukti awal pekan ini, Inggris mengatakan sekitar 7.000 orang pindah selama enam bulan terakhir di bawah sistem Cuti di Luar Aturan (LOTR) terpisah, sekaligus dapat mengajukan permohonan visa jalur menuju kewarganegaraan.
"BNO jelas merupakan sekoci bagi warga Hong Kong," kata Mike, seorang ilmuwan medis yang baru-baru ini pindah bersama keluarganya ke kota Manchester, kepada AFP.
Dia mengatakan banyak warga Hong Kong khawatir Tiongkok akan menghentikan warganya meninggalkan wilayah itu.
“Jadi lebih baik berangkat secepatnya,” pungkas Mike menutup pernyataan.***
Artikel Rekomendasi