Jaringan seluler dan telepon mengalami gangguan, sementara media pemerintah juga dilaporkan tidak mengudara.
“Karena kesulitan komunikasi saat ini, kami dengan hormat ingin memberi tahu Anda bahwa program reguler MRTV dan Radio Myanmar tidak dapat disiarkan,” kata Radio dan Televisi Myanmar dalam sebuah posting di halaman Facebook-nya.
Baca Juga: BREAKING NEWS! Selebgram Abdul Kadir Ditangkap Karena Narkoba
Mempertanyakan pemilihan
NLD memenangkan pemilu November dengan telak, tetapi militer telah melakukan kampanye selama berbulan-bulan untuk mendiskreditkan hasilnya, meskipun tidak ada bukti kuat adanya kesalahan.
Pekan lalu, situasi memanas ketika pemimpin militer Min Aung Hlaing mengancam akan menghapus konstitusi.
Baca Juga: Myanmar Membara Kudeta Pemerintah, Aung San Suu Kyi Dikonfirmasi Ditahan Militernya
Dua hari kemudian, militer mundur dengan mengatakan bahwa media telah mengambil komentar Min Aung Hlaing di luar konteks.
"Tatmadaw akan membela Konstitusi 2008 dan hanya bertindak dalam batas-batas hukum yang ada," katanya.
“Rakyat Myanmar memiliki suara mereka dalam pemungutan suara November, dan sangat banyak mengirimkan pesan bahwa mereka menolak pemerintahan militer,” kata Charles Santiago, ketua Parlemen ASEAN untuk Hak Asasi Manusia dan seorang anggota parlemen Malaysia.
Artikel Rekomendasi