Banyak Tahanan Uighur di Pusat Deportasi Turki, Ankara Dituduh Lakukan Pertukaran Vaksin Covid-19 Tiongkok

- 6 Februari 2021, 18:30 WIB
Komunitas Muslim Uighur di Tiongkok.*
Komunitas Muslim Uighur di Tiongkok.* /Pexels /Marc Curtis

"Saya pikir spekulasi Anda tidak berdasar," kata Wang pada konferensi pers hari Kamis.

Kemudian Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu mengatakan pada Desember bahwa penundaan vaksin itu tidak terkait dengan masalah orang Uighur.

“Kami tidak menggunakan Uighur untuk tujuan politik, kami membela hak asasi mereka,” kata Cavusoglu.

Baca Juga: Sadis, Pria India Lempar Bayi Tiga Bulan ke Kobaran Api Setelah Lecehkan Ibunya

Hanya saja, penahanan baru-baru ini telah membuat merinding melalui komunitas Uighur Turki yang diperkirakan berjumlah 50.000 orang.

Di masa lalu, sejumlah kecil orang Uighur telah melakukan perjalanan ke Suriah untuk berlatih dengan militan kebanyakan orang Uighur di Turki, menghindari para jihadis dan khawatir mereka menyakiti perjuangan Uighur.

Pengacara yang mewakili warga Uighur yang ditahan mengatakan, polisi Turki tidak memiliki bukti terkait dengan kelompok teror, bahkan profesor hukum Ankara Ilyas Dogan yakin penahanan itu bermotif politik.

"Mereka tidak memiliki bukti konkret," kata Dogan, yang mewakili enam orang Uighur yang sekarang berada di pusat deportasi, termasuk Metseydi. "Mereka tidak serius."

Baca Juga: MYD atau Nobu Sebut 'Mantap-mantap' dalam Video 38 Menit Terbarunya, Lagu Gisel Mendadak jadi Sorotan

Bahkan jika RUU itu disahkan, Dogan meragukan akan ada deportasi massal, mengingat simpati publik yang luas untuk orang Uighur di Turki.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah