Protes Kudeta Militer, Warga Myanmar Ramai-ramai Pukul Panci dan Wajan, Kenapa?

- 7 Februari 2021, 19:40 WIB
Masyarakat Myanmar Memukul Panci dan wajan sebagai bentuk protes terhadap aksi kudeta oleh junta militer.
Masyarakat Myanmar Memukul Panci dan wajan sebagai bentuk protes terhadap aksi kudeta oleh junta militer. /Channel News Asia

Mereka tidak turun kejalan dan membuat kerusuhan, apalagi menghadapi kemarahan tank dan senjata militer.

Terlebih, laporan militer mengeluarkan 'perintah untuk menembak' pos jam 12 pagi kepada siapa saja yang berupaya melakukan demonstrasi.

Baca Juga: Toilet Unisex Merugikan Wanita, Marak Beredar di Inggris hingga Ahli Beberkan Dampaknya

Penduduk Yangon, selama dua malam terakhir, telah menunggu-nunggu saat jam menunjukkan pukul 8 malam (waktu setempat) untuk memukul-mukul panci dan wajan di jalan dan di sekitar rumah mereka selama sekitar 15-30 menit.

Sementara itu, orang-orang yang ada di dalam mobil mereka pada saat itu secara bersamaan membunyikan klakson tanpa henti.

Aksi protes semacam ini bukanlah tanpa alasan. Sebab tak bisa berdemonstrasi, warga memilih cara tradisional yang dipercaya dapat mengusir kejahatan yang ada di bumi tempat tinggal mereka.

"Ini adalah cara tradisional Burma untuk menangkal kejahatan, rujukannya jelas," kata salah seorang penduduk di Yangon, seperti dilansir PikiranRakyat-Pangandaran.com dari laman India Today pada Kamis, 4 Februari 2021.

Baca Juga: Wishnutama Sebut Tak Bercita-cita Jadi Seorang Menteri: Pengennya di Swasta, Bebas

Seorang aktivis yang merupakan salah satu dalang di balik Gerakan Pembangkangan Sipil yang menentang kudeta, Thinzar Shunlei Yi, mengungkapkan kalau hal itu biasa dilakukan orang-orang.

Menurutnya, maksud dari simbol kejahatan yang hendak mereka usir adalah junta militer yang melakukan kudeta di negaranya.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: India Today


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah